Menuju konten utama

Boeing Minta Maaf pada Maskapai dan Keluarga Korban 737 Max 8

Kepala eksekutif Boeing menyampaikan permintaan maaf pada maskapai dan keluarga korban 737 Max 8 serta mengakui adanya masalah pada sistem peringatan kokpit.

Boeing Minta Maaf pada Maskapai dan Keluarga Korban 737 Max 8
Logo Boeing muncul di atas sebuah pos perdagangan di New York Stock Exchange sebelum bel pembukaan, Senin, 11 Maret 2019. AP / Richard Drew

tirto.id - Eksekutif Boeing menyatakan permintaan maaf kepada maskapai penerbangan dan keluarga korban 737 Max yang jatuh di Indonesia dan Ethiopia, pada Senin (17/6/2019).

Melansir AP News, Kepala eksekutif Boeing mengatakan perusahaannya telah membuat "kesalahan" dalam menangani sistem peringatan kokpit yang bermasalah di 737 pesawat jet Max sebelum dua kecelakaan menewaskan 346 orang.

Administrasi Penerbangan Federal A.S. telah menyalahkan Boeing karena tidak memberi tahu regulator selama lebih dari setahun bahwa indikator keselamatan di kokpit pesawat terlaris tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Sebelumnya, pada April 2019, CEO Boeing juga telah menyatakan permintaan maafnya atas dua kecelakaan fatal pesawat 737 Max yang menewaskan sekitar 350 orang.

Permintaan maaf ini disampaikan Pimpinan CEO Boeing, Dennis Muilenburg beberapa jam setelah temuan awal dari pemerintah Ethiopia yang memberikan sejumlah bukti baru kasus kecelakaan Boeing.

Sebagaimana ditulis Bussines Insider, Muilenburg mengatakan, pihak Boeing "menyesal atas nyawa yang hilang" dan menyesali "tragedi yang terus membebani hati dan pikiran."

Permintaan maaf yang disampaikan pada Kamis (4/4/2019) ini merupakan tanggapan Boeing atas temuan awal penyelidikan pemerintah Ethiopia.

Ethiopian Civil Aviation Authority merilis satu laporan investigasi yang menemukan bagaimana sistem anti-kios otomatis MCAS (MCAS automated anti-stall system) dalam pesawat diketahui telah menekan secara paksa hidung pesawat turun yang kemudian menyebabkan kecelakaan terjadi.

Boeing mengkonfirmasi pada hari Rabu (3/4/2019) bahwa sensor yang salah memicu sistem MCAS tersebut. Masalah yang sama juga teridentifikasi dalam laporan investigasi awal tentang kecelakaan Lion Air.

Boeing mengaku, masalah perangkat lunak adalah faktor utama yang menyebabkan kecelakaan Lion Air dan Ethiopian Airlines.

Muilenburg juga mengatakan perusahaan telah bekerja untuk memastikan adanya pembaruan peranti lunaknya.

Ia juga mengungkapkan hasil investigasi awal soal penyebab jatuhnya 2 pesawat 737 Max 8.