tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan bahwa puncak musim kemarau di Indonesia akan terjadi pada September 2016. Lembaga ini selanjutnya memperingatkan supaya jajaran pemerintah daerah segera bersiap-siap menghadapinya.
Salah satu resiko terbesar yang diakibatkan oleh musim kemarau adalah ancaman kebakaran hutan dan lahan.
"Meskipun sebagian wilayah di Sumatera dan Kalimantan akan turun hujan, tidak boleh lengah. September 2016 adalah puncak musim kemarau sehingga pencegahan harus lebih ditingkatkan," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho , Sabtu, (27/08/2016).
Dalam keterangannya yang diterima di Medan, dia menyebutkan, kemarau bisa semakin memicu terjadinya kebakaran lahan dan hutan.
Dewasa ini, kebakaran hutan dan lahan di beberapa wilayah seperti Riau masih terjadi.
Satelit MODIS memang tidak mampu mendeteksi titik api karena tertutup oleh awan yang cukup merata di Riau.
Namun pantauan udara dari pesawat Air Tractor dan helicopter water bombing BNPB menunjukkan, kebakaran hutan dan lahan ditemukan di Kabupaten Siak, Dumai, Bengkalis, Rokan Hilir, Kampar dan Rokan Hulu.
Bahkan , asap tebal masih mengepul di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Kandis Kabupaten Siak, Kecamatan Berangkat Kabupaten Dumai dan Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis.
"Hasil pantauan, kondisi kualitas udara di wilayahi Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Jambi, dan Aceh memang masih berkondisi Baik hingga Sedang .
" Hanya di Kabupaten Bengkalis Riau yang kategori Sedang hingga Sangat Tidak Sehat pasa Sabtu pagi," ujar Sutopo.
Arah angin yang masih bergerak dari barat ke timur mengakibatkan asap menyeberang Selat Malaka hingga sebagian wilayah di Singapura dan Malaysia.
Namun kualitas udara mulai membaik di Singapura dan Malaysia dari kondisi "Tidak Sehat" seperti sebelumnya.
"Pemerintah terus mengintensifkan pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Riau. Kepala BNPB, Willem Rampangilei bahkan memimpin langsung operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Riau pada Sabtu," katanya.
Total luas lahan terbakar di Riau sejak Januari hingga 27 Agustus sekitar 3.218 hektare.
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra