Menuju konten utama

BNPB: Presiden Jokowi Selalu Pantau Penanganan Gempa Banjarnegara

Bupati Banjarnegara telah menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari yaitu 18 – 24 April 2018 terkait gempa di Kecamatan Kalibening.

BNPB: Presiden Jokowi Selalu Pantau Penanganan Gempa Banjarnegara
Gempa tektonik dangkal dengan kekuatan 4,4 SR pada kedalaman 4 Kilometer, di Desa Kertosari, Kalibening, Banjarnegara, Jateng, Kamis (19/4). ANTARA FOTO/Idhad Zakaria

tirto.id - Sejak kejadian gempa 4,4 SR yang mengguncang Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah beberapa hari lalu, Kepala BNPB, Willem Rampangilei terus melaporkan perkembangan penanganan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

BNPB juga mengaku telah diperintahkan Presiden Jokowi agar selalu berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk membantu Pemkab Banjarnegara menangani gempa.

“Korban jiwa agar ditangani dengan baik sedangkan kebutuhan dasar bagi pengungsi dapat tercukupi,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulisnya yang diterima Tirto, Sabtu (21/4/2018).

“Layanan pendidikan darurat disiapkan agar siswa yang mengikuti ujian tetap berjalan dengan baik. Untuk perbaikan rumah dan fasilitas umum yang rusak akibat gempa dilakukan segera setelah pendataan selesai dan ditetapkan Bupati Banjarnegara,” lanjut Sutopo.

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono telah menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari yaitu 18 – 24 April 2018 terkait gempa di Kecamatan Kalibening. Struktur Pos Komando juga telah ditetapkan komandan tanggap darurat adalah Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara.

Akibat gempa tersebut, tercatat 2 orang meninggal dunia, 21 orang luka-luka dan diperkirakan 316 rumah rusak yang tersebar di 4 desa yaitu Desa Kasinoman, Desa Plorengan, Desa Sidakangen dan Desa Kertosari.

“Data kerusakan rumah masih dalam pendataan untuk diklasifikasikan dalam rusak berat, sedang dan ringan. Terdapat 4 masjid dan 1 sekolahan rusak,” kata Sutopo.

Jumlah pengungsi yang terdata sementara sebanyak 908 KK, 3.506 jiwa yang tersebar beberapa tempat di Kecamatan Kalibening yaitu:

1. Desa Kasinoman (1.314 KK, 1.293 jiwa)

2. Desa Kertosari (178 KK, 534 jiwa)

3. Desa Plorengan (46 KK, 168 jiwa)

4. Desa Sidakangen (151 KK, 613 jiwa)

5. Desa Kalibening (48 KK, 180 jiwa)

6. Desa Karanganyar (149 KK, 650 jiwa)

7. Desa Majatengah (4 KK, 15 jiwa)

8. Desa Kalisat Kidul (1.18 KK, 53 jiwa)

Sebanyak 187 jiwa masyarakat telah memeriksakan kesehatannya di 4 Pos Pelayanan Kesehatan. Rata-rata diagnose penyakitnya adalah hipertensi, diare dan psikis.

“Guna memenuhi kebutuhan makan bagi pengungsi dan relawan, Pos Dapur Umum Lapangan telah memproduksi makanan siap saji 3.500 bungkus per hari. Dapur umum dibuka di 4 titik di 4 desa tempat pengungsian,” ungkap Sutopo.

Sambil menunggu pembangunan kembali rumah maka direncanakan membangun hunian sementara untuk 445 KK.

Sutopo menjelaskan, BNPB juga telah memberikan bantuan dana operasional aktivasi posko tanggap darurat sebesar Rp250 juta kepada BPBD Banjarnegara.

Sementara bantuan logistik berupa 1.000 paket sembako, 1.000 paket family kit, 1.000 selimut, 1.000 paket lauk pauk, dan 500 paket kids ware. Bantuan BNPB sebelumnya untuk BPBD yang berada gudang juga terus disalurkan kepada masyarakat.

Baca juga artikel terkait GEMPA BANJARNEGARA atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto