tirto.id - Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Arief Rahman mengatakan, gempa susulan yang terjadi pada Kamis (19/4/2018) pukul 09.44 WIB, di wilayah Kalibening tidak mengakibatkan terjadinya kerusakan.
"Pasca terjadinya gempa susulan, kami langsung mengecek lokasi. Dari hasil pengecekan tersebut, kami tidak menemukan adanya kerusakan," katanya di Posko Lapangan Bencana Gempa, Desa Sidakangen, Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Kamis (19/4/2018).
Selain itu, kata dia, gempa susulan tersebut tidak terekam oleh Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara karena getarannya relatif kecil.
Terkait dengan jumlah pengungsi, dia mengatakan berdasarkan pendataan yang dilakukan pada hari Kamis (19/4/2018), pukul 14.00 WIB, tercatat sebanyak 455 keluarga yang terdiri atas 1.939 jiwa.
"Jumlahnya berkurang dari data tadi malam yang mencapai 526 keluarga yang terdiri atas 2.104 jiwa," katanya.
Menurut dia, berkurangnya jumlah pengungsi itu karena sebagian di antara mereka dijemput saudara untuk tinggal di rumahnya.
Ia mengatakan lokasi pengungsian yang disediakan BPBD Banjarnegara di Desa Sidakangen tersebar di Kantor Desa Sidakangen, Sekolah Dasar Negeri 2 Sidakangen, dan Taman Pendidikan Quran.
"Sementara di Desa Kertosari, lokasi pengungsian berada di SD Kertosari dan rumah-rumah penduduk, sedangkan di Desa Kasinoman tersebar di rumah-rumah penduduk, dan di Desa Plorengan tidak ada pengungsian," katanya.
Berdasarkan analisis BMKG, sebagian wilayah Banjarnegara diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan 4,4 SR pada hari Rabu (18/4/2018), pukul 13.28 WIB.
Pusat gempa berlokasi di darat pada kedalaman 4 kilometer pada jarak 52 kilometer utara Kebumen.
BMKG melaporkan lokasi pusat gempa berada di darat yang diakibatkan oleh aktivitas patahan atau sesar lokal.
Gempa tersebut mengakibatkan 316 rumah di Kecamatan Kalibening mengalami kerusakan, 62 unit di antaranya berlokasi di Desa Kertosari, 217 lainnya di Desa Kasinoman, dan 37 unit di Desa Plorengan.
Gempa juga merusak sejumlah fasilitas umum, yaitu tiga masjid, satu musala, dan satu gedung sekolah SMPN 2 Kalibening.
Selain itu, dua warga Desa Kasinoman diketahui meninggal dunia akibat gempa, yakni Asep (13) dan Kasri (80).
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo