tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan gempa berkekuatan 4,4 SR di 52 kilometer utara Kebumen terjadi pada 18/4/2018 pukul 13.28 WIB telah menyebabkan kerusakan cukup parah di wilayah Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun BPBD Banjarnegara, gempa tersebut menyebabkan 2 orang meninggal dunia, 21 orang luka dan 316 rumah rusak.
“Dua orang meninggal dunia adalah Asep (13) siswa kelas 5 SD warga Desa Kasinoman dan Ny. Kasri (80) warga Dusun Bakalan Desa Kasinoman,” ungkap Sutopo dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tirto, Rabu (18/4/2018).
Sutopo mengungkapkan, 21 orang yang mengalami luka-luka itu telah dirawat di puskesmas dan di rumah sakit daerah. Sebagian besar korban mengalami luka akibat tertimpa bangunan yang roboh.
Sementara 316 unit rumah yang rusak itu tersebar di berbagai daerah, seperti Desa Kasinoman 217 unit rumah, Desa Kertosari sebanyak 62 unit rumah dan Desa Plorengan 37 unit rumah.
Sutopo memperkirakan, jumlah yang rusak akan terus bertambah karena belum semuanya yang terdata, baik rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan. Pendataan tersebut masih dilakukan oleh petugas gabungan.
Bangunan umum yang rusak meliputi masjid di Desa Plorengan 1 unit, masjid di Desa Kertosari 1 unit, masjid di Desa Kasinoman 1 unit, mushola di Desa Kasinoman 1 unit dan gedung SMKN 2 Kalibening.
Ia mengatakan, jumlah pengungsi sementara sebanyak 526 Kepala Keluarga (KK) atau 2.104 jiwa. Dengan rincian, 4 desa di Kecamatan Kalibening yaitu Desa Kasinoman, Desa Kertosari, Desa Plorengan dan Desa Sidakangen.
Untuk menyelamatkan korban gempa, lanjut Sutopo, ada 180 personil tim gabungan dari BPBD Banjarnegara bersama TNI, Polri, Basarnas, PMI, SKPD, relawan dan masyarakat
“Posko tanggap darurat, dapur umum, pos kesehatan, dan pos pengungsian telah didirikan di Kecamatan Kalibening. Pos pengungsian didirikan di 4 desa yang di bagi beberapa titik di masing-masing desa,” kata dia.
Ia mengatakan, BPBD Provinsi Jawa Tengah dan BPBD yang berdekatan dengan Banjarnegara mengirimkan bantuan dan personil. Tim Reaksi Cepat BNPB melakukan pendampingan BPBD. Posko BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD. Pendataan dan koordinasi masih terus dilakukan.
“Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing pada isu-isu menyesatkan. Hingga saat ini BMKG melaporkan tidak ada gempa susulan,” kata Sutopo.
Sampai saat ini, kebutuhan mendesak yang diperlukan adalah permakanan, air bersih, MCK, relawan untuk membantu membersihkan lingkungan, trauma healing, dan kebutuhan dasar lainnya.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto