Menuju konten utama

BNN Tembak Mati WN Malaysia Pengendali Selundupan 17Kg Sabu

Petugas BNN menembak mati penyelundup 17 kilogram sabu, Warga Negara (WN) Malaysia, Cheng Kheng Hoe alias Ahoi.

BNN Tembak Mati WN Malaysia Pengendali Selundupan 17Kg Sabu
Anggota Badan Narkotika Nasional Provinsi Kepulauan Riau menunjukkan sekaligus melakukan pengetesan barang bukti narkotika jenis sabu-sabu sebelum dimusnahkan di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (27/7). ANTARA FOTO/M N Kanwa.

tirto.id - Warga Negara (WN) Malaysia bernama Cheng Kheng Hoe alias Ahoi ditembak petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) di daerah Ledo, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Minggu (7/8/2017).

"Dua tersangka tewas ditembak karena melawan petugas kami yakni WN Malaysia atas nama tersangka Ahoi dan WN Indonesia atas nama Alaw alias Ape," kata Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin (7/8/2017).

Keduanya, dikatakan Arman, dilumpuhkan dengan tembakan oleh petugas BNN dan barang bukti yang disita sebanyak 17 kilogram narkoba jenis sabu.

"Kasus ini berawal dari penangkapan terhadap Ryan dengan barang bukti sabu sebanyak 17 bungkus dengan total 17 kilogram yang dimasukkan dalam mobil yang diseludupkan dari Malaysia," kata Arman, seperti diberitakan Antara.

Menurut Arman, selain Ryan, ada dua tersangka lagi yang ditangkap dalam keadaan masih hidup yakni Alvin dan Tia.

"Alvin, Tia, Ahoi dan Alaw sebagai pemilik dan pengendali sabu dari Malaysia tersebut. Dan saat ini petugas masih melakukan pengembangan," kata Arman.

Baca juga: Mendagri: Kalbar Rawan Peredaran Narkoba

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo mengatakan Kalimantan Barat (Kalbar) merupakan salah satu wilayah yang paling rentan terhadap peredaran narkoba, melihat kondisi geografisnya yang berdekatan dengan negara tetangga (Malaysia), dimana kasus peredaran narkoba antar negara kerap terjadi.

Hal tersebut diungkapkannya saat melakukan kunjungan kerja ke Pontianak, Kamis (14/4/2016).

"Ini tentu harus menjadi perhatian serius dari semua pihak, tidak hanya dari kepolisian, bea cukai dan TNI saja, tetapi semuanya harus bergerak. Makanya pemerintah pusat memaksimalkan pembangunan di daerah perbatasan, untuk mencegah masuknya barang ilegal ke Kalbar," kata Mendagri.

Ia menjelaskan, saat ini terdapat sekitar 40 sampai 50 orang meninggal setiap harinya akibat mengonsumsi narkoba, dan saat ini kurang lebih terdapat 60 jenis narkotika baru yang akan mengancam bangsa Indonesia.

Baca juga: Ironi Pemberantasan Narkoba Era Jokowi

Baca juga artikel terkait OPERASI NARKOBA atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Hukum
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri