tirto.id -
"Operasinya akan kami lakukan secara berkala," ungkapnya saat dihubungi Tirto, Rabu (20/12/2017).
Johny menyampaikan, Operasi Bersinar dilakukan berkat kerjasama dengan Pemprov Jakarta untuk mengontrol penyalahgunaan narkoba di rusun-rusun.
Namun
, dikatakannya, BNNP DKI tidak menjadwalkan kegiatan yang ia sebut 'operasi bersinar' tersebut. Sebab, kata dia, kedatangan tersebut akan dilakukan secara mendadak setelah BNN mendapatkan indikasi kuat adanya peredaran narkoba di salah satu kawasan rusun."Tidak langsung datang ke satu lokasi dan operasi tidak seperti itu, tetapi berdasarkan hasil penelitian dan penyelidikan-penyelidikan dari informasi yang masuk dari masyarakat ketika masyarakat," ungkapnya menjelaskan.
"Ketika masyarakat menginformasikan bahwa satu rusun ada pengguna, maka kami akan mengarah ke sana."
Jhonny menambahkan, BNN akan meminta warga yang diduga kuat menggunakan, menyimpan atau mengedarkan narkoba untuk melakukan tes urine saat operasi itu berlangsung. "Dari ribuan yang sudah melakukan tes kira-kira ada 100-200 orang yang positif menggunakan narkoba dan rata-rata pemuda dari umur 15 sampai 30 tahun,” ungkapnya.
Nantinya, tegas dia, temuan BNN tersebut akan ditindaklanjuti dengan tindakan tegas Ahok dari Pemprov maupun pihak kepolisian. Bagi warga yang terbukti mengkonsumsi narkoba, kata dia, Pemprov akan langsung mencabut hak tinggal atas rusun yang telah ditempati. Sementara bagi pengedar, kata dia, hukuman yang akan diterima tentu lebih berat lantaran harus berhadapan dengan pasal-pasal pidana.
Kepada walikota Jakarta Utara, ia bahkan meminta agar pengawasan itu dilakukan secara rutin tak hanya oleh Unit Pengelola Rusun (UPRS), melainkan juga para penghuni yang bermukim di sana.
"Saya perintahkan Pak Wali (Jakarta Utara) untuk mewaspadai dan Rusun-rusun tersebut untuk kita pastikan ada pengecekan rutin. Pengecekan urine yang rutin sehingga ini tidak menyebar khususnya di tempat-tempat yang mestinya harus betul-betul steril," sebutnya menegaskan kembali tekadnya dalam memerangi Narkotika.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Maya Saputri