Menuju konten utama

BMKG Yogya Peringatkan Bahaya Gelombang Laut Tinggi

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta imbau masyarakat waspada saat beraktivitas di perairan pesisir selatan Yogyakarta karena tinggi gelombang bisa mencapai 1,5 hingga 2,5 meter

BMKG Yogya Peringatkan Bahaya Gelombang Laut Tinggi
Sejumlah wisatawan berlatih bermain selancar di kawasan Pantai Kuta, Bali, Jumat (7/10). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar memperingatkan masyarakat yang beraktivitas di kawasan perairan selatan Bali untuk waspada terhadap gelombang tinggi yang dapat mencapai 3 meter. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf.

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di perairan pesisir selatan Yogyakarta karena diperkirakan selama dua hari ke depan tinggi gelombang bisa mencapai 1,5 hingga 2,5 meter yang berarti telah masuk kategori sedang hingga cukup tinggi. Tinggi gelombang juga bisa meningkat seiring dengan peningkatan angin.

"Tinggi gelombang itu karena saat ini hingga Februari sudah masuk puncak musim hujan," kata Koordinator Pos Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Joko Budiono di Yogyakarta, Senin, (23/1/2017) seperti dikutip dari Antara.

Selama beberapa hari ke depan, kecepatan angin diperkirakan mampu mencapai di atas 46 kilometer (km) per jam yang mampu memicu tinggi gelombang. Hal itu disebabkan adanya angin baratan di atas Pulau Jawa.

"Hari ini tinggi gelombang masih berkisar 1,5 hingga 2,5 meter atau masuk kategori sedang," kata Joko.

Selain perlu peningkatan kewaspadaan bagi nelayan, kata Joko, arus bawah laut di titik-titik tertentu seluruh pantai di DIY juga perlu diwaspadai oleh wisatawan. Arus tersebut cukup deras sehingga rawan untuk berenang bagi wisatawan.

"Oleh sebab itu, wisatawan harus mematuhi batas keamanan yang telah dibuat oleh pemerintah daerah di seluruh objek wisata pantai DIY," katanya.

Selain gelombang tinggi, kata Joko, menjelang peralihan musim dari huja ke kemarau DIY masih berpotensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang, banjir, tanah longsor, pohon tumbang, hingga jalan licin.

Menurut dia, saat ini curah hujan di DIY rata-rata mencapai 50 s.d. 100 milimeter per dasarian.

Baca juga artikel terkait BMKG YOGYAKARTA atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh