Menuju konten utama

BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter Akibat Siklon MUN

Gelombang tinggi di sejumlah perairan di Indonesia ini sebagai dampak dari siklon tropis MUN di Laut Cina Selatan.

BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter Akibat Siklon MUN
Petugas memperlihatkan peta prakiraan tinggi gelombang di Kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Rabu (26/6/2019). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas.

tirto.id - Masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi gelombang setinggi 1,25-6 meter yang berpeluang terjadi di sejumlah perairan Indonesia mulai hari ini, Rabu (3/7/2019) hingga Sabtu (6/7/2019), disampaikan oleh Kabag Humas BMKG Taufan Maulan.

Gelombang tinggi di sejumlah perairan di Indonesia ini sebagai dampak dari siklon tropis MUN di Laut Cina Selatan.

Menurut Taufan Maulana pada Rabu (3/7/2019), kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Bengkulu-Enggano, Perairan Selatan Banten, Laut Jawa, dan Selat Makassar bagian selatan. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.

Peningkatan gelombang tinggi terjadi menyusul adanya siklon tropis MUN 994 hPa di Laut Cina Selatan dan pola sirkulasi angin di Samudera Pasifik utara Papua.

Pola angin di wilayah utara ekuator umumnya dari Selatan-Barat Daya dengan kecepatan 4-25 knot, sedangkan di wilayah selatan ekuator umumnya dari Timur-Tenggara dengan kecepatan 4-25 knot.

Dari hasil pantauan BMKG, sejumlah wilayah perairan di indonesia berpeluang terjadi gelombang dengan ketinggian 1,25-2,5 meter seperti Selat Malaka bagian utara, Perairan Timur Pulau Simeulue, Perairan Timur Pulau Sipora hingga Pagai, Selat Sape bagian selatan, Selat Ombai, Perairan Pulau Rotte-Kupang, Laut Timor selatan NTT, Laut Sawu, Selat Karimata bagian selatan

Selain itu, terpantau juga di Laut Jawa, Perairan Utara Jawa Tengah hingga Kepulauan Kangean, Perairan Selatan Kalimantan, Perairan Kotabaru, Selat Lombok bagian utara, Laut Sumbawa dan Laut Bali, Selat Makassar bagian selatan, Perairan Kepulauan Selayar-Sabalana, Teluk Bone bagian selatan, Teluk Tolo, Perairan Kepulauan Baubau-Wakatobi, Perairan Manui-Kendari, Perairan Selatan Kepulauan Banggai-Sula, Laut Flores dan Laut Seram.

Serta di Perairan Selatan Ambon, Perairan Kepulauan Letti hingga Tanimbar, Perairan Kepulauan Kei hingga Aru, Laut Arafuru dan Laut Banda, Perairan Fakfak-Kaimana, Perairan Amamapere-Agats, Laut Sulawesi bagian timur, Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, Perairan Timur Bitung, Laut Maluku, Laut Halmahera, Perairan Barat dan Utara Kepulauan Halmahera, Perairan Raja Ampat-Sorong, serta Samudera Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat.

Sementara beberapa wilayah lain di Indonesia juga berpotensi mengalami gelombang tinggi mencapai 2,5-4 meter seperti Perairan Utara Sabang, Perairan Sabang-Banda Aceh, Perairan Barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai, Perairan Bengkulu-Enggano, Perairan Barat Lampung, Samudera Hindia barat Aceh hingga Bengkulu, Perairan Selatan Banten hingga Jawa Barat, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Perairan Selatan Pulau Sumbawa hingga Pulau Sumba, Perairan Selatan Pulau Sawu, Selat Sumba bagian barat, serta Samudera Hindia selatan NTB hingga NTT.

BMKG juga memprakirakan wilayah perairan Indonesia lain yaitu Perairan Selatan Jawa Tengah hingga Jawa Timur, dan juga Samudera Hindia barat Lampung hingga selatan Bali berpotensi mengalami gelombang yang lebih tinggi dengan kisaran antara 4-6 meter.

Baca juga artikel terkait GELOMBANG TINGGI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Maya Saputri
Editor: Agung DH