tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mewaspadai potensi rekahan tanah akibat gempa bumi dengan magnitudo (M) 5,0 di Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, pada Minggu (15/12/2023) dini hari. Hal itu dapat menimbulkan bencana longsor apabila tidak diantisipasi.
Kepala Seksi Pusat Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Hadi Saputra menyampaikan gempa susulan dengan skala lebih kecil berpotensi terjadi di Cigudeg, Bogor.
Hadi meminta Pemerintah Kabupaten Bogor untuk memeriksa apakah ada rekahan yang terjadi akibat gempa meski tidak ada laporan kerusakan pada bangunan warga sekitar. Hal itu mengingat curah hujan yang tinggi di Kabupaten Bogor.
"Musti dilihat dulu apakah ada deformasi batuan di sekitar wilayah pusat gempanya, kalau misalnya ada rekahan di bukit-bukit, berbahaya kalau kena hujan, bisa terjadi longsor, musti di cek ke lapangan," kata Hadi dikutip dari Antara, Senin (16/1/2023).
Hadi menyatakan BMKG menunggu laporan dampak gempa yang terjadi di Cigudeg dari Pemerintah Kabupaten Bogor.
"Saya belum tahu ya (kapan pengecekan), menunggu info BPBD Kabupaten Bogor terkait dampaknya," kata Hadi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Theofilo Patrocinio Freitas memastikan tidak ada laporan dampak kerusakan maupun korban akibat gempa di Cigudeg.
Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, merupakan wilayah rawan longsor dan banjir. Pemkab Bogor mencatat sedikitnya ada 40 keluarga mengungsi akibat banjir bandang di Cigudeg pada akhir 2021.
Banjir bandang terjadi di Desa Rengasjajar sekitar pukul 18.00 WIB, Senin (9/8/2021). Hujan lebat mengakibatkan Sungai Cidangder meluap sampai membuat tanggul jebol lantaran tidak kuat menahan kencangnya arus air.
Berselang satu tahun lebih, awal 2023 ini gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,0 terjadi di wilayah Cigudeg.
Editor: Gilang Ramadhan