tirto.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat telah terjadi empat kali gempa tektonik mengguncang wilayah Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur hingga Selasa pukul 08.55 WIB.
"Hari Selasa (2/10/2018), di wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara mengalami empat kali gempa bumi," kata Kepala BMKG Kampung Baru-Kupang, Robert Owen Wahyu, di Kupang, Selasa (2/10/2018).
Gempa pertama terjadi pada pukul 06.12.03 WIB, 06.27.08 WIB, 06.59.44 WIB dan 07.16.47 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki kekuatan M=5,2 M=5,3 M=5,9 dan M=6,0 (setelah pemutakhiran).
Pusat gempa bumi pertama terletak pada koordinat 10,65 LS dan 120,18 BT, sementara episenter gempa bumi kedua terletak pada koordinat 10,54 LS dan 120,20 BT.
Episenter gempa ketiga terletak pada koordinat 10,60 LS dan 120.20 BT, dan episenter keempat 10.52 LS 120.18 BT dengan kedalaman 21 km arah selatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter pada keempat gempa bumi tersebut, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia menyusup di bawah Lempeng Eurasia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara ni, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik (Thrust Fault).
Guncangan gempa bumi yang pertama dilaporkan dirasakan di Waingapu dengan skala intensitas II SIG-BMKG (II-III MMI).
Kemudian guncangan gempa bumi yang kedua dilaporkan dirasakan di Waingapu dengan skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI), Guncangan gempa bumi ketiga dirasakan di Waingapu dan Tambolaka II SIG-BMKG (IV MMI).
Guncangan gempa bumi keempat dirasakan cukup kuat antara lain di Baing III SIG-BMKG (VI MMI), Haharu II SIG-BMKG (V MMI), Waingapu II SIG-BMKG (IV MMI), Nihiwatu, Tambolaka dan Waikelo II SIG-BMKG (II-III MMI), serta Bima dan Dompu II SIG-BMKG (III MMI). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri