Menuju konten utama

BKPM: Singapura Masih Jadi Investor Terbesar di Indonesia

BKPM mencatat total PMA di Indonesia mencapai angka Rp206,9 triliun, Singapura menjadi negara asing penyumbang investasi terbesar di Indonesia.

BKPM: Singapura Masih Jadi Investor Terbesar di Indonesia
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong (kanan) berjabat tangan dengan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto di Nusa Dua, Bali, Jumat (24/2). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana.

tirto.id - Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia terus meningkat sepanjang semester pertama 2017. Menurut catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada periode tersebut total PMA di Indonesia mencapai angka Rp206,9 triliun. Singapura menjadi negara asing penyumbang investasi terbesar di Indonesia sepanjang semester pertama.

Pada triwulan kedua 2017, Singapura mengungguli Jepang yang berada di posisi kedua. Sebelumnya, pada triwulan pertama Singapura juga tercatat mengungguli negara-negara lain. Hal ini secara otomatis menempatkan mereka sebagai negara asing penyumbang nilai investasi terbesar di Indonesia.

Total selama satu semester ada 3,7 miliar dolar AS investasi masuk dari Singapura. Di peringkat kedua adalah Jepang dengan nilai investasi 2,8 miliar dolar AS, disusul Tiongkok dengan nilai investasi 2 miliar dolar AS.

Hongkong dan Amerika Serikat berada pada peringkat keempat dan kelima. Kedua negara tersebut masing-masing menyumbang nilai investasi 1 miliar dolar AS.

Jika hanya dihitung pada triwulan kedua (April-Juni), Singapura tetap berada di posisi teratas. Dengan jumlah total investasi 1,6 miliar dolar AS, negara tersebut menyumbang 0,2 miliar dolar AS lebih banyak ketimbang Jepang. Hal ini turut dibenarkan melalui pernyataan Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis.

“Lima besar Penanaman Modal Asing pada triwulan kedua 2017 yakni Singapura [senilai 1,6 miliar dolar AS], Jepang [1,4 miliar dolar AS], Tiongkok [1,3 miliar dolar AS], Hong Kong [0,6 miliar dolar AS] dan Korea Selatan [0,5 miliar dolar AS]," ujarnya sebagaimana dikutip Antara, Rabu (26/7/2017).

Uniknya, meski tidak menempati peringkat pertama Tiongkok tetap berada di deretan atas negara asing penyumbang investasi terbanyak di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa sentimen negatif yang berkembang atas Tiongkok tidak mempengaruhi minat para investor asal negeri Tirai Bambu itu.

Menurut Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong, investasi dari Tiongkok terus bertambah. Para investor Tiongkok bahkan kini mulai berani masuk ke sektor padat karya.

"Investasi Tiongkok terus meningkat dan kualitasnya juga terus meningkat, dari kekuatannya di sektor padat modal seperti di smelter dan infrastruktur sekarang juga masuk sektor padat karya seperti pariwisata. Itu sangat strategis buat kita," ujar Thomas.

Sementara itu, nilai Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sendiri telah mencapai angka Rp129,8 triliun selama satu semester. Jika realisasi PMA dan PMDN ditotal, maka realisasi investasi di Indonesia sepanjang semester pertama 2017 mencapai angka Rp336,7 triliun.

Angka tersebut naik 12,9 persen jika dibandingkan pencapaian pada semester pertama tahun lalu. Pada 2016, realisasi investasi di Indonesia selama satu semester pertama hanya mencapai Rp298,1 triliun.

Angka total PMA dan PMDN selama semester pertama 2017 juga membuat 49,6 persen dari target realisasi investasi akhir tahun BKPM telah terpenuhi. Pada akhir tahun, BKPM memasang target realisasi investasi sebesar Rp 678,8 triliun.

Baca juga artikel terkait INVESTOR ASING atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Bisnis
Reporter: Herdanang Ahmad Fauzan
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri