Menuju konten utama

Bisakah Perubahan Iklim Mempengaruhi Produksi Beras?

Fakta-fakta tentang perubahan iklim yang terjadi saat ini, benarkah mempengaruhi produksi beras? Ini penjelasannya.

Bisakah Perubahan Iklim Mempengaruhi Produksi Beras?
Petani memupuk tanaman padi di persawahan Desa Karangrowo, Undaan, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (30/12/2023). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho.

tirto.id - Perubahan iklim merupakan isu global yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk produksi pangan. Dalam konteks produksi beras, perubahan iklim memiliki dampak signifikan.

Hal tersebut juga disampaikan Jokowi saat menyerahkan bantuan beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Tangerang Selatan, Banten.

"Harga beras di seluruh negara, di dunia itu sekarang naik, tidak hanya di Indonesia saja, di semua negara harganya naik. Kenapa naik? Karena ada yang namanya perubahan iklim, perubahan cuaca sehingga banyak yang gagal panen," kata Jokowi pada Senin, 19 Februari 2024.

Penurunan produksi beras akibat perubahan iklim dapat berakibat pada krisis pangan dan kenaikan harga beras. Hal ini dapat memperparah kemiskinan dan kerawanan pangan, terutama bagi masyarakat yang bergantung pada beras sebagai sumber makanan utama.

Bisakah Perubahan Iklim Mempengaruhi Produksi Beras?

Sebagai makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, beras memegang peran penting dalam ketahanan pangan nasional. Namun, di tengah kekhawatiran akan perubahan iklim, muncul pertanyaan: Bisakah perubahan iklim mempengaruhi produksi beras?

Jawabannya adalah ya, perubahan iklim dapat mempengaruhi produksi beras secara signifikan. Berikut beberapa faktor yang berkontribusi:

1. Kenaikan Suhu

Kenaikan suhu global akibat perubahan iklim dapat memperpendek masa panen padi dan mengganggu proses fotosintesis.

Suhu yang lebih tinggi akibat perubahan iklim dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi. Padi memerlukan suhu yang optimal untuk fotosintesis dan pembentukan beras. Jika suhu terlalu tinggi, pertumbuhan tanaman dapat terhambat, mengakibatkan rendahnya hasil panen.

2. Perubahan Pola Curah Hujan

Perubahan pola curah hujan, seperti kekeringan dan banjir, dapat mengganggu pertumbuhan tanaman padi. Perubahan iklim dapat menyebabkan fluktuasi curah hujan di berbagai wilayah. Kondisi ini berdampak pada produksi beras.

Di satu sisi, wilayah yang mengalami kekeringan akan menghadapi kesulitan dalam menyediakan air untuk pertumbuhan tanaman padi. Di sisi lain, banjir akibat hujan yang berlebihan juga dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil panen.

3. Hama dan Penyakit

Perubahan iklim dapat meningkatkan populasi hama dan penyakit tanaman padi. Hal ini disebabkan oleh perubahan temperatur dan kelembaban yang menjadi optimal bagi pertumbuhan hama dan penyakit.

4. Kualitas Tanah

Perubahan iklim dapat menyebabkan degradasi kualitas tanah, seperti erosi dan salinisasi. Hal ini dapat menurunkan kesuburan tanah dan kemampuannya untuk mendukung pertumbuhan tanaman padi.

5. Kualitas Beras yang Dihasilkan

Perubahan iklim juga berisiko mempengaruhi kualitas beras. Kondisi cuaca yang ekstrem dapat menyebabkan kerusakan pada beras, seperti pecah kulit atau kecoklatan. Kualitas beras yang buruk akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat yang mengonsumsinya.

Upaya Menghadapi Perubahan Iklim

Pemerintah dan para petani harus berkolaborasi untuk menghadapi tantangan perubahan iklim. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:

  • Pengelolaan Air dengan meningkatkan efisiensi penggunaan air irigasi dan mengurangi kerugian akibat kekeringan atau banjir.
  • Pemilihan Varietas Unggul dengan cara menggunakan varietas padi yang tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem.
  • Peningkatan Produktivitas melalui penggunaan teknologi modern dan pendekatan pertanian berkelanjutan.

Baca juga artikel terkait PERUBAHAN IKLIM atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Dipna Videlia Putsanra