tirto.id - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menemui CEO Tesla Inc. Elon Musk pada Selasa (26/4/2022). Luhut bertemu Elon Musk di Giga Factory Tesla di Austin, Texas, Amerika Serikat.
Luhut menemui Elon Musk untuk menyampaikan potensi bahan baku baterai kendaraan listrik yang saat ini sedang dieksplorasi lewat program hilirisasi mineral.
Luhut mengungkapkan, Elon Musk menilai potensi besar industri nikel di Indonesia yang sangat menjanjikan untuk memasok bahan baku baterai mobil listrik.
"... Elon menyampaikan alasan ketertarikannya kepada kerja sama kali ini, yaitu karena paparan saya tentang potensi besar Industri Nikel di Indonesia yang mengubah persepsinya karena ia anggap sangat menjanjikan untuk mampu men-supply bahan baku baterai mobil listrik, yang sangat dibutuhkan oleh Tesla tentunya sebagai salah satu produsen kendaraan listrik ternama," kata Luhut.
Oleh karena itu, Luhut mengungkapkan rencana pertemuan Elon Musk dengan Presiden Jokowi pada 14 Mei 2022 mendatang. Presiden Jokowi juga dijadwalkan akan mengunjungi SpaceX.
"Nanti pada tanggal 14 Mei saat kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat, Elon berjanji akan mengubah schedule-nya demi menemui langsung Presiden Jokowi yang juga dijadwalkan akan mengunjungi SpaceX," pungkas Luhut.
Profil Elon Musk
Elon Musk adalah salah satu pengusaha besar asal Amerika Serikat yang lahir pada 28 Juni 1971 di Pretoria, Afrika Selatan). Ia merupakan pendiri pembayaran elektronik PayPal.
Elon Musk juga merupakan pemilik SpaceX, pembuat kendaraan peluncuran dan pesawat ruang angkasa. Dia juga salah satu investor penting pertama serta chief executive officer )CEO) produsen mobil listrik Tesla.
Elon Musk lahir dari ayah asal Afrika Selatan dan ibu dari Kanada. Menurut Britannica, Elon Musk menunjukkan bakat awal di dunia komputer dan kewirausahaan pada usia 12 tahun. Ia membuat video game dan menjualnya.
Pada 1988, setelah memperoleh paspor Kanada, Musk meninggalkan Afrika Selatan dan mencari peluang ekonomi yang lebih besar yang tersedia di Amerika Serikat.
Musk menempuh pendidikan di Queen's University di Kingston, Ontario, dan pada 1992 ia pindah ke University of Pennsylvania, Philadelphia. Ia menerima gelar sarjana dalam bidang fisika dan ekonomi pada tahun 1997.
Ia mendaftar di sekolah pascasarjana dalam bidang fisika di Universitas Stanford di California, tetapi ia tak menyelesaikan pendidikannya.
Elon Musk, PayPal, dan SpaceX
Pada 1995, ia mendirikan Zip2, sebuah perusahaan yang menyediakan peta dan direktori bisnis untuk surat kabar online. Zip2 dibeli oleh produsen komputer Compaq pada 1999 seharga $307 juta (Rp4 T).
Musk kemudian mendirikan perusahaan jasa keuangan online, X.com, yang selanjutnya menjadi PayPal. Lelang online eBay membeli PayPal pada 2002 seharga $1,5 miliar (Rp21 T).
Musk sudah lama yakin bahwa agar kehidupan dapat bertahan, umat manusia harus menjadi spesies multiplanet. Namun, dia tidak puas dengan biaya besar peluncur roket.
Pada tahun 2002 ia mendirikan Space Exploration Technologies (SpaceX) untuk membuat roket yang lebih terjangkau.
Dua roket pertamanya adalah Falcon 1 (pertama kali diluncurkan pada 2006) dan Falcon 9 yang lebih besar (pertama kali diluncurkan pada 2010), yang dirancang dengan biaya jauh lebih murah daripada roket pesaing.
Roket ketiga, Falcon Heavy (pertama kali diluncurkan pada 2018), dirancang untuk membawa 117.000 pon (53.000 kg) ke orbit, hampir dua kali lipat dari pesaing terbesarnya, Delta IV Heavy dari Perusahaan Boeing.
SpaceX telah mengumumkan penerus Falcon 9 dan Falcon Heavy: sistem Super Heavy–Starship. Tahap pertama Super Heavy akan mampu mengangkat 100.000 kg (220.000 pon) ke orbit Bumi.
Elon Musk dan Tesla
Musk telah lama tertarik pada mobil listrik. Pada 2004 ia menjadi salah satu investor utama Tesla, perusahaan mobil listrik yang didirikan oleh Martin Eberhard dan Marc Tarpenning.
Pada tahun 2006 Tesla memperkenalkan mobil pertamanya, Roadster, yang dapat menempuh jarak 245 mil (394 km) dengan sekali pengisian daya.
Tidak seperti kebanyakan kendaraan listrik sebelumnya, yang menurut Musk membosankan dan tidak menarik, Roadster adalah mobil sport yang dapat melaju dari 0 hingga 60 mil (97 km) per jam dalam waktu kurang dari empat detik.
Dua tahun kemudian Tesla memperkenalkan sedan Model S, yang diakui oleh para kritikus otomotif karena kinerja dan desainnya. Perusahaan mendapat pujian lebih lanjut untuk SUV mewah Model X, yang dipasarkan pada tahun 2015.
Model 3, kendaraan yang lebih murah, mulai diproduksi pada tahun 2017 dan menjadi mobil listrik terlaris sepanjang masa.
Elon Musk dan Twitter
Elon Musk membeli Twitter dengan harga sekitar 44 miliar dolar AS (sekira Rp634 triliun) pada Senin (25/4/2022) waktu setempat, menurut laporan dari Associated Press.
Musk menjanjikan sentuhan yang lebih lunak untuk mengawasi konten di platform media sosial tersebut. Ia juga mempromosikan minatnya akan kebebasan berpendapat dan kritik tentang berbagai masalah di platform tersebut.
Salah satu pria terkaya di dunia, yang juga merupakan CEO Tesla itu juga mengatakan dia ingin memiliki dan memprivatisasi Twitter karena dia pikir Twitter tidak memenuhi potensinya sebagai platform untuk kebebasan berbicara.
Musk mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama dengan Twitter bahwa dia ingin membuat layanan "lebih baik dari sebelumnya" dengan fitur-fitur baru sambil menyingkirkan "akun spam" otomatis dan membuat algoritmenya terbuka untuk umum untuk meningkatkan kepercayaan.
"Kebebasan berbicara adalah landasan demokrasi yang berfungsi, dan Twitter adalah 'alun-alun kota' digital, tempat hal-hal penting bagi masa depan umat manusia diperdebatkan," kata Musk.
Pendekatan yang lebih lepas tangan terhadap moderasi konten yang dibayangkan Musk membuat banyak pengguna khawatir bahwa platform tersebut akan menjadi lebih banyak surga bagi disinformasi, ujaran kebencian, dan intimidasi -- yang dalam beberapa tahun terakhir tengah diusahakan untuk diperangi.
Adapun kesepakatan itu dikonfirmasi kira-kira dua minggu setelah miliarder itu pertama kali mengungkapkan 9 persen sahamnya di platform.
Twitter mengatakan transaksi itu telah disetujui dengan suara bulat oleh dewan direksi dan diperkirakan akan ditutup pada 2022, sambil menunggu persetujuan peraturan dan persetujuan pemegang saham.
Editor: Addi M Idhom