Menuju konten utama

BI Yakin Defisit Transaksi Berjalan 2019 Bisa di Bawah 3 Persen

"Kami percaya CAD di 2019 bisa dijaga di bawah 3 persen dari PDB," ujar Mirza

BI Yakin Defisit Transaksi Berjalan 2019 Bisa di Bawah 3 Persen
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara memberikan keterangan kepada wartawan saat konferensi pers akhir tahun Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (28/12/2017). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

tirto.id - Bank Indonesia yakin defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) pada 2019 mampu di bawah 3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Pada Semester I 2018, CAD sebesar 2,6 persen terhadap PDB (13,5 miliar dolar AS), sedangkan pada Kuartal II 2018 sempat 3 persen terhadap PDB (8 miliar dolar AS).

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara mengatakan, pihaknya yakin bahwa CAD akan berada di bawah 3 persen karena kenaikan suku bunga the Fed diprediksi akan berhenti dan perang dagang yang mulai mereda di tahun 2019.

"Intinya 2019 kenaikan suku bunga Amerika sudah stop dan perang dagang ini mudah-mudahan sudah mereda pada 2019, kami percaya CAD di 2019 bisa dijaga di bawah 3 persen dari PDB," ujar Mirza di Kompleks DPR Jakarta pada Senin (10/9/2018).

Mirza mengatakan, angka suku bunga the Fed saat ini berada di level 2 persen. Kendati demikian, ia memprediksi suku bunga akan naik menjadi 2,75 persen sampai 3 persen, bahkan menembus 3,25 persen pada tahun 2019.

Ia menambahkan, prediksi mengenai CAD yang berada di bawah 3 persen pada tahun 2019 juga terkait dengan dua kebijakan pemerintah yang sudah mulai berjalan di dalam negeri. Pertama, pengurangan proyek-proyek infrastruktur berbahan baku impor.

"Kedua, ada upaya pengurangan impor BBM dengan pencampuran biodiesel 20 persen itu yang sudah berjalan," ujar Mirza.

Ia mengatakan, apabila dua faktor tersebut tendensinya positif, maka investasi portofolionya dapat positif. Pada Semester I 2018 ini, investasi portofolio dalam negeri defisit 1,1 miliar dolar AS.

"CAD itu kan harus ditutupnya oleh PMA (Penanaman Modal Asing) dan portofolio yang masuk. Jadi, kalau portofolio yang masuk pada Semester I ini net-nya masih defisit, masih outflow, ya berarti defisit ekspor-impornya (CAD) yang harus dikurangi," ujar Mirza.

Baca juga artikel terkait CAD atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Alexander Haryanto