Menuju konten utama

BI DKI Bagikan 100 Ribu Bibit Cabai untuk Pengendalian Inflasi

Bibit cabai unggul yang telah terdistribusi mencapai 106.000 bibit dan melampaui target yang ditetapkan.

BI DKI Bagikan 100 Ribu Bibit Cabai untuk Pengendalian Inflasi
Pedagang menata cabai di Pasar Rangkasbitung, Lebak, Banten, Senin (27/2/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/hp.

tirto.id - Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta membagikan 100 ribu bibit cabai kepada masyarakat di Jakarta. Langkah itu dilakukan mendukung pengendalian inflasi dan mempercepat ketahanan pangan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta Musni Hardi mengatakan, program ini memasuki tahap III.

"Distribusi tahap III, yaitu sekitar 50.000 bibit cabai sampai dengan akhir tahun 2023 kepada kelompok penerima dengan berkoordinasi dengan Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta," kata Musni dikutip dari Antara, Selasa (31/10/2023).

Dia menjelaskan dengan jumlah itu, bibit cabai unggul yang telah terdistribusi mencapai 106.000 bibit dan melampaui target yang ditetapkan. Musni menjelaskan, pembagian bibit cabai juga sejalan dengan program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mencanangkan program gerakan budaya menanam komoditas hortikultura dan pasokan pangan strategis di seluruh Jakarta.

Dia mencontohkan seperti cabai yang akhirnya dapat berdampak pada pengendalian harga dan peningkatan ekonomi. Musni mengatakan ketahanan pangan di Jakarta harus dijaga. Hal itu mengingat inflasi di Jakarta memiliki pengaruh yang cukup besar pada nasional hingga 26,9 persen.

Berdasarkan data sepanjang 2022-2023, komoditas yang seringkali menjadi penyumbang inflasi salah satunya cabai.

​​​​​​Cabai merah dan cabai rawit masing-masing memiliki bobot 0,25 persen dan 0,09 persen terhadap total nilai konsumsi Jakarta atau 1,78 persen dan 0,63 persen terhadap keranjang komoditas makanan yang mudah menguap (volatile food).

Selain itu, adanya faktor risiko El Nino juga berpotensi memunculkan serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) virus kuning pada tanaman hortikultura di daerah sentra khususnya cabai, yang dapat menurunkan produksi hingga 75 persen. Hal itu dapat menyebabkan penurunan pasokan di tengah tingginya permintaan.

Musi menuturkan, pembagian bibit pohon cabai diharapkan dapat bermanfaat untuk ditanam dan memenuhi kebutuhan pangan warga. Pada tahap I BI Provinsi DKI Jakarta telah mendistribusikan bantuan sebanyak 20 ribu bibit cabai unggul kepada dua kelompok, yaitu Kemuning Bersemi dan Pondok Rangon 04.

Sedangkan distribusi tahap II sebanyak 36 ribu bibit cabai diberikan kepada kelompok tani dan PKK. Yaitu Kelompok Tani Poncol Jaya, PKK Jakarta Selatan, PKK Kelurahan Kramat Pela, PKK RW 09 Cipulir, Kelompok Tani Kebun Berseri Bintaro dan Kelompok Tani Ampar Adhum.

Baca juga artikel terkait HARGA CABAI

tirto.id - Flash news
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin