Menuju konten utama

BI Catat Cadangan Devisa RI Meningkat jadi 134 Miliar Dolar AS

BI melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir November 2022 meningkat menjadi 134 miliar dolar AS.

BI Catat Cadangan Devisa RI Meningkat jadi 134 Miliar Dolar AS
Petugas menghitung uang dollar AS di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (10/2). Berdasarkan data Bank Indonesia, cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2017 tercatat sebesar 116,9 miliar dollar AS atau lebih tinggi dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2016 sebesar 116,4 miliar dollar AS. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww/17.

tirto.id -

Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir November 2022 sebesar 134,0 miliar dolar AS. Posisi ini meningkat dibandingkan pada akhir Oktober 2022 nilainya 130,2 miliar dolar AS.

"Peningkatan posisi cadangan devisa pada November 2022 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penerimaan devisa migas," ujar Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, di Jakarta, Rabu (7/12/2022).

Erwin menuturkan cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 5,9 bulan impor atau 5,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," jelasnya.

Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga. Ini seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional.

Sebelumnya posisi cadangan devisa tanah air sebesar 130,2 miliar dolar AS hingga Oktober 2022. Posisi ini turun dibandingkan pada akhir September 2022 sebesar 130,8 miliar dolar AS.

"Penurunan posisi cadangan devisa pada Oktober 2022 antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah sejalan dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global," kata Departemen Komunikasi, Junanto Herdiawan dikutip Tirto dari keterangan tertulis, Senin (7/11/2022).

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 5,8 bulan impor atau 5,6 bulan impor. Kemudian pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Junanto juga menjelaskan cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Tidak hanya itu, dia juga menjelaskan pihaknya ke depan menilai cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional.

Baca juga artikel terkait CADANGAN DEVISA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin