tirto.id - Bhayangkara FC memastikan diri keluar sebagai juara GoJek Traveloka Liga 1 musim 2017, usai mendapatkan tambahan lima poin dalam sehari. Tiga poin didapatkan Bhayangkara FC karena sukses menundukkan Madura United 1-3 di Stadion Gelora Bangkalan, pada hari ini, Rabu (8/11/2017).
Dua poin lain didapatkan setelah Komisi Disiplin (Komdis) PSSI memvonis Mitra Kukar kalah 3-0 dari The Guardian. Alasan Komdis, Mitra Kukar memainkan Mohammed Sissoko. Sissoko seharusnya menjalani hukuman larangan dua kali bermain pada laga yang berakhir imbang 1-1, 3 November lalu.
Kepastian tambahan dua poin itu diterima Bhayangkara FC setelah Liga Indonesia Baru, merilis hasil klasemen terbaru Liga 1 pada Rabu siang--beberapa jam sebelum laga kontra Madura United digelar. Dalam situs resmi Liga-Indonesia, Bhayangkara FC yang sebelumnya memperoleh 63 poin menjadi 65 poin, sama dengan perolehan poin Bali United. Namun Bhayangkara FC unggul dalam head to head.
Belakangan, Media Officer Bhayangkara FC membantah mendapat "hadiah poin" dari Komdis. Dalam keterangan pers, Rabu sore ini, pihak Bhayangkara FC menilai keputusan Komdis PSSI dalam menjatuhkan sanksi itu merujuk surat bernomor 112/L1/SK/KD-PSSI/X/2017 tertanggal 28 Oktober 2017. Dalam surat disebutkan, Sissoko dilarang bermain dua kali yakni pada laga kontra Bhayangkara FC, (3/11) dan Persiba Balikpapan (11/11).
"Melihat fakta tanggal diturunkan keputusan itu, yaitu 28 Oktober 2017, sedangkan melawan Bhayangkara FC tanggal 3 November 2017, sangat tidak masuk akal jika pihak Mitra Kukar tidak menerima pemberitahuan via email yang sama, karena selama ini komunikasi dengan Liga dilakukan via email," kata media officer Bhayangkara FC.
Pihak Bhayangkara menambahkan, sesuai dengan pasal 57, Regulasi Liga 1 Gojek Traveloka 2017 tentang kartu kuning dan merah ayat 13 dan 14 menyebutkan, ketentuan tentang kartu kuning dan kartu merah mengikuti aturan yang ditetapkan dalam kode disiplin.
Klub juga bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap kartu kuning dan atau kartu merah serta status hukuman yang diterima oleh pemain dan official masing-masing dan memastikan semua pemain dan official tersebut terdaftar dan berhak untuk terlibat dalam pertandingan.
"Artinya, klub harus selalu cek dan ricek terkait status pemain mereka. Seperti juga ketika kami tidak bisa memainkan Indra Kahfi ketika melawan Persela. Kami sangat berhati-hati dan bertanya dengan pihak terkait regulasi, kode disiplin dan perubahan tanggal main melawan Madura," katanya.
Laga tunda kontra Madura United telah usai digelar dengan kemenangan 1-3 untuk Bhayangkara FC. Dengan tambahan tiga poin kini Bhayangkara di puncak klasemen, mengoleksi 68 poin plus satu laga sisa, unggul atas Bali United dan PSM Makassar--yang masih menyisakan satu laga terakhir. Jika kalah dalam pertandingan pamungkas pun, Bhayangkara FC tetap di posisi puncak klasemen Liga 1 karena unggul dalam head to head.
Update:
Namun dalam pernyataan terbaru pada Rabu malam, Chief Operation Officer (COO) PT Liga Indonesia Baru, Tigor Shalom Boboy menyampaikan Bhayangkara FC dipastikan belum mendapatkan gelar juara Liga 1 2017. Kepada BolaSport.comdan SuperBall.id, Tigor tidak bisa memberikan penjelasan secara detail alasan Bhayangkara FC belum keluar sebagai juara musim ini. Padahal di puncak klasemen Liga 1 2017, posisi tidak dapat digeser dari Bali United yang duduk di posisi kedua.
"Bhayangkara FC belum resmi jadi juara," kata Tigor singkat.
Tigor menyampaikan bahwa status juara Bhayangkara tergantung dari keputusan banding yang dilakukan Mitra Kukar.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH