Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Bertambah 436 Kasus, Positif Corona jadi 8.211, Sembuh Tembus 1.002

Kasus positif Corona atau COVID-19 di Indonesia menjadi 8.211 orang: 1.002 pasien dinyatakan sembuh dan 689 orang meninggal.

Bertambah 436 Kasus, Positif Corona jadi 8.211, Sembuh Tembus 1.002
Ilustrasi Pasien Corona. foto/istockphoto

tirto.id - Pasien positif virus Corona atau COVID-19 di Indonesia bertambah 436 kasus per 24 April 2020. Juru Bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan penambahan kasus positif baru ini berdasarkan pemeriksaan real time PCR (Polymerase Chain Reaction) hingga Jumat (24/4/2020) pukul 12.00 WIB.

"64.054 spesimen kita periksa dengan pemeriksaan real time PCR dari 50.563 orang pasien. Dari hasil tersebut terkonfirmasi positif COVID19 sebanyak 8.211 orang," kata Yuri saat memaparkan update data COVID-19, Jumat (24/4/2020).

Berdasarkan data yang diterima Tirto, total kasus positif menjadi 8.211 kasus. Selain itu, terdapat tambahan 42 pasien yang dinyatakan sembuh, sehinggal total kasus sembuh per 24 April 2020 menjadi 1.002 orang.

Sementara kasus meninggal per hari ini bertambah 42 orang sehingga total orang meninggal akibat terinfeksi virus Corona atau COVID-19 menjadi 689 kasus.

Indonesia menjadi salah satu dari 213 negara yang terkonfirmasi kasus COVID-19. Berdasarkan data WHO hingga 23 April 2020 pagi, terdapat 2.549.632 kasus yang tersebar di seluruh dunia. Dari jumlah itu, 175.825 orang meninggal dunia.

Kasus meninggal di Indonesia hingga Kamis, 23 April mencapai 647 orang dari jumlah terkonfirmasi 7.775 kasus. Sedangkan pasien positif yang dinyatakan sembuh jumlahnya meningkat menjadi 960 orang, sementara yang masih dirawat berjumlah 6.168.

Data orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) jumlahnya juga terus bertambah. Data Kementerian Kesehatan per 23 April 2020 menunjukkan terdapat 2.197 orang ODP sehingga total menjadi 195.948, sementara PDP terdapat tambahan 529 orang, total 18.283 PDP.

Yuri mengatakan, data PDP dan ODP ini hanya menjadi acuan pemerintah dalam data distribusi APD, distribusi reagen, jumlah kebutuhan relawan. Namun, kata Yuri, data ODP dan PDP ini bukan untuk laporan ke WHO.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Zakki Amali