tirto.id - Hamas membebaskan 2 sandera wanita tua asal Israel pada Senin, 23 Oktober 2023. Konvoi bantuan juga sudah mulai memasuki Gaza via Mesir. Jumlah korban meninggal mencapai hampir 6.500 orang.
AP News memberitakan hingga Selasa, 24 Oktober 2023, lebih dari 5 ribu warga Palestina menjadi korban meninggal akibat konflik Hamas-Israel yang meletus selama 2 pekan terakhir.
Menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas, 2 ribu di antaranya adalah anak-anak dan 1.100 ribu termasuk wanita.
Sebanyak 1.400 warga Israel juga dilaporkan tewas. Masih ada 222 orang yang diculik Hamas hingga dijadikan sandera di Gaza.
Sementara 2 sandera yang dibebaskan Hamas atas desakan AS adalah Yocheved Lifshitz, 85 tahun dan Nurit Cooper, 79 tahun. Keduanya dibawa keluar dari Gaza via perbatasan Rafah menuju Mesir.
Lifshitz dan Cooper diculik di rumahnya, Kibbutz Nir Oz, dekat perbatasan Gaza, pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Meskipun demikian, suami mereka tidak termasuk dalam tawanan yang dibebaskan.
"Meskipun saya tidak bisa mengungkapkan rasa lega karena dia sekarang sudah aman, saya akan tetap fokus untuk pembebasan ayah saya dan semua orang - sekitar 200 orang tak berdosa - yang masih menjadi sandera di Gaza," beber Sharone Lifschitz, putri Yocheved Lifshitz.
Update Perang Hamas vs Israel Hari ke-18
Senin, (23/10/2023), malam hari, Israel dilaporkan melakukan serangan di kamp pengungsi di Jalur Gaza dan menewaskan 5 orang.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina yang dikelola Hamas, Ashraf Al-Qudra menyebutkan pengeboman Israel itu menargetkan kamp Al-Shati yang berbatasan dengan garis pantai Mediterania.
Sementara mengutip siaran The Guardian, militer Israel menyebutkan serangan darat masih dilakukan dalam skala terbatas. Serangan udara lebih fokus digunakan untuk mentargetkan wilayah yang ditempati Hamas.
"Pada malam hari terjadi serangan-serangan oleh pasukan tank dan infanteri. Serbuan ini membunuh regu-regu teroris yang sedang bersiap untuk tahap berikutnya dalam perang," ucap Daniel Hagari, juru bicara IDF (Israel Defense Forces).
Di lain sisi, Al-Jazeera memberitakan sudah lebih dari 430 warga meninggal dalam serangan selama 24 jam terakhir. Angka ini mengacu kepada keterangan yang disampaikan Kementerian Kesehatan Gaza.
Di Khan Younis, 14 orang meninggal dalam ledakan stasiun bahan bakar minyak menyusul serangan yang dilancarkan Israel. 28 orang juga meninggal di sebuah distrik utara Rafah, akibat bom yang menyasar rumah-rumah penduduk.
Sementara konvoi truk bantuan terus berdatangan ke Jalur Gaza via Mesir. Setelah 20 truk dikirim pada Sabtu (21/10), distribusi dilanjutkan hari Minggu (22/10) dengan jumlah 19 truk. Mereka membawa pasokan medis dan makanan.
Menurut keterangan Juliette Touma, direktur komunikasi Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA), seperti diwartakan Reuters, konvoi 14 truk sempat mengalami kendala setelah adanya ledakan.
Militer Israel mengaku tank-nya menghantam sebuah sasaran secara tidak sengaja di dekat perbatasan Rafah. Sejumlah penjaga dari Mesir terluka akibat muntahan peluru.
Adapun salah satu pejabat PBB mengungkapkan mereka membutuhkan sedikitnya 100 truk bantuan setiap hari untuk mengatasi masalah di Gaza.
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra