tirto.id - Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi pada 22 Maret 2021 pukul 05:11 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 48 mm dan durasi 150 detik, estimasi jarak luncur 1500 meter ke arah Barat Daya menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Selain itu, teramati pula 5 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke arah Barat Daya. Meski begitu BPPTKG menegaskan bahwa hingga saat ini Gunung Merapi masih berstatus siaga atau level III sejak 5 November 2020.
Berikut laporan terkini aktivitas Gunung Merapi yang terletak diperbatasan Jawa Tengah dan Jogja.
Aktivitas Gunung Merapi terbaru
Periode pengamatan
22-03-2021 00:00-06:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 14-21 °C, kelembaban udara 75-96 %, dan tekanan udara 565-700 mmHg. Volume curah hujan 3 mm per hari.
Visual
● Gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
● Teramati 2 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1300-1500 meter mengarah ke Barat Daya.
● Teramati 5 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke arah Barat Daya.
Kegempaan
■ Awan Panas Guguran
(Jumlah : 2, Amplitudo : 40-48 mm, Durasi : 134-150 detik)
■ Guguran
(Jumlah : 35, Amplitudo : 3-37 mm, Durasi : 10-99 detik)
■ Hybrid/Fase Banyak
(Jumlah : 3, Amplitudo : 2-3 mm, S-P : 0.3-0.4 detik, Durasi : 5-6 detik)
Rekomendasi BPPTKG
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Agung DH