tirto.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan telah terjadi 20 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter ke arah Barat Daya dari Gunung Merapi pada periode pengamatan Jumat (19/3/2021) pukul 00:00-06:00 WIB.
BPPTKG juga mengatakan, pada periode yang sama juga teramati adanya asap kawah berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 200 meter di atas puncak kawah Gunung Merapi.
Berikut hasil pantauan Gunung Merapi terkini menurut BPPTKG.
Aktivitas Gunung Merapi terkini
Periode pengamatan
19-03-2021 00:00-06:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah tenggara. Suhu udara 13-20 °C, kelembaban udara 70-89 %, dan tekanan udara 757-916 mmHg.
Visual
● Gunung jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 200 m di atas puncak kawah.
● Teramati 20 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.200 m ke arah barat daya.
Kegempaan
■ Guguran
(Jumlah : 43, Amplitudo : 3-30 mm, Durasi : 11-137 detik)
■ Hembusan
(Jumlah : 2, Amplitudo : 5-15 mm, Durasi : 12-18 detik)
Rekomendasi BPPTKG
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Agung DH