tirto.id - Kondisi Gunung Merapi pada hari ini, Selasa, 19 April 2022 mengalmi 29 kali gempa guguran, 1 kali gempa hybrid/fase banyak dan 1 kali gempa tektonik. Peristiwa itu terjadi berdasarkan periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB.
Sampai saat ini, menurut laporan laman resmi magma.esdm.go.id, status gunung api yang terletak diperbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih dinyatakan Siaga Level III.
Kendati demikian, apabila terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Aktivitas Gunung Merapi
Gunung Api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca mendung hingga hujan, angin lemah ke arah selatan.
Klimatologi
Cuaca mendung hingga hujan, angin lemah ke arah selatan. Suhu udara sekitar 20.5-23°C. Kelembaban 76-97%. Tekanan udara 568-687 mmHg. Intensitas curah hujan 5 mm per hari.
Pengamatan Kegempaan
- 29 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-49 mm dan lama gempa 25.1-157 detik.
- 1 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3 mm, S-P 0.5 detik dan lama gempa 5.7 detik.
- 1 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 7 mm, S-P 16.92 detik dan lama gempa 125.9 detik.
Rekomendasi
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya