tirto.id - Situasi Gunung Merapi hari ini, Rabu, 11 Mei 2022 berdasarkan periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB mengalami 28 kali gempa guguran, 1 kali gempa hembusan, 4 kali gempa hybrid/fase banyak.
Selain itu, gunung api yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami 1 kali gempa vulkanik dangkal dan 1 kali gempa tektonik jauh.
Sampai saat ini, seperti dilaporkan laman resmi magma.esdm.go.id, Gunung Merapi masih berstatus Siaga Level III. Oleh sebab itu, masyarakat dilarang melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.
Aktivitas Gunung Merapi
Gunung Api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-200 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah barat.
Klimatologi
Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara sekitar 21-24°C. Kelembaban 61-85%. Tekanan udara 835.5-958 mmHg. Intensitas curah hujan 2 mm per hari.
Pengamatan Kegempaan
- 28 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-19 mm dan lama gempa 29.6-135.7 detik.
- 1 kali gempa hembusan dengan amplitudo 6 mm, dan lama gempa 18.6 detik.
- 4 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3-6 mm, S-P 0.4-0.5 detik dan lama gempa 5.1-8.8 detik.
- 1 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 60 mm, dan lama gempa 8.5 detik.
- 1 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 10 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 106.5 detik.
Rekomendasi
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya