Menuju konten utama

Berikut Tahapan Pemberian Vaksin, Lansia Berada di Tahap Ketiga

Kelompok lansia diletakkan di tahap ketiga lantaran sembari menunggu hasil uji klinis vaksin Sinovac untuk warga berumur di atas 60 tahun. 

Berikut Tahapan Pemberian Vaksin, Lansia Berada di Tahap Ketiga
Ilustrasi Corona di Ruang Publik. foto/Istockphoto

tirto.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memaparkan tahapan pemberian vaksin. Ia pun memastikan, pemerintah akan memprioritaskan lansia dalam pemberian vaksin daripada masyarakat umum. Akan tetapi, pemberian vaksin harus melewati tahapan tertentu sebelum divaksinasi.

Dalam konferensi pers di kantor Kepresidenan, Selasa (29/12/2020), Budi mengatakan pemerintah sudah berdiskusi dengan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization untuk proses imunisasi. Berdasarkan diskusi tersebut, pemerintah membagi imunisasi dalam beberapa tahap.

"Tahap pertama dilakukan adalah vaksinasi ke tenaga atau petugas kesehatan, health workers. Di Indonesia ada 1,3 juta orang di 34 provinsi," kata Budi, Selasa.

"Tahap kedua kita berikan ke petugas publik. Ini sekitar 17,4 juta orang. Kemudian tahap selanjutnya, masyarakat lansia, di atas 60 tahun yang jumlahnya sekitar 21,5 juta orang. Sesudah itu nanti masyarakat normal akan mulai diimunisasi," lanjut Budi.

Budi menuturkan, tenaga medis didahulukan karena garda terdepan penanganan COVID. Hal tersebut juga dilakukan di berbagai negara lain seperti Inggris dan Amerika.

Tahap kedua, Indonesia mengambil langkah berbeda dengan negara lain. Indonesia lebih memilih pegawai publik daripada berdasarkan umur. Hal tersebut pun diikuti dengan pertimbangan medis sambil menunggu hasil uji klinis vaksin Sinovac untuk warga berumur di atas 60 tahun.

Mereka ingin melihat efektivitas vaksin untuk orang-orang berumur di atas 60 tahun di Indonesia meski vaksin Sinovac efektif untuk warga umur di atas 60 tahun di beberapa negara seperti Brazil dan Turki.

"Kami sudah berbicara dengan BPOM untuk mengkoordinasikan hal ini, sehingga nanti BPOM akan melengkapi datanya, sebelum mengambil keputusan akhir mengenai rentang usia yang bisa diberikan vaksin," kata Budi.

Di sisi lain, pemerintah memilih lansia berada di fase ketiga atau divaksin jelang akhir kuartal pertama 2021 agar vaksin bisa disubstitusi. Sebab, vaksin di luar Sinovac seperti AstraZeneca, Pfizer dan lain-lain diperkirakan hadir pada fase ketiga atau awal kuartal kedua.

"Sebagian besar vaksin kita akan datang mungkin sekitar semester kedua atau akhir Kuartal kedua 2021. Itu sebabnya kenapa kalau kita lihat tadi tahapannya lansia kami taruh agak ke belakang, karena kita ingin memastikan bahwa semua data scientific mengenai pemberian vaksin ke grup lansia ini BPOM sudah feel comfortable," kata Budi.

Budi mengatakan, pemerintah juga tidak langsung memvaksin para dokter dengan Sinovac. Ia beralasan, pemerintah tetap menunggu izin dari BPOM sebelum penyuntikan. Penyuntikan pun dilakukan bersama-sama sesuai instruksi presiden di 34 provinsi.

Sementara itu, terkait kemungkinan pemberian vaksin kepada anak-anak, Budi menyerahkan kepada BPOM.

"Memang kebanyakan practicenya di luar negeri vaksin ini diberikan ada yang di atas 18, ada yang di atas 16. Tapi kembali lagi, wewenang untuk menentukan rentang vaksinnya ada di mana, itu tergantung dari hasil uji klinis tahap 3, sangat scientific dan itu nanti akan diberikan oleh BPOM," kata Budi.

Baca juga artikel terkait VAKSIN COVID-19 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Restu Diantina Putri