Menuju konten utama

Berhenti Merokok Tingkatkan Kesejahteraan Rumah Tangga

Kepala Subdit Statistik Kerawanan Sosial Badan Pusat Statistik Ahmad Avenzora mengatakan rumah tangga miskin bisa lebih sejahtera apabila uang dialihkan untuk memenuhi gizi keluarga.

Berhenti Merokok Tingkatkan Kesejahteraan Rumah Tangga
Ilustrasi rokok. ANTARA FOTO/Moch Asim

tirto.id - Kepala Subdit Statistik Kerawanan Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Ahmad Avenzora mengatakan rumah tangga miskin bisa lebih sejahtera apabila uang dialihkan untuk memenuhi gizi keluarga.

"Bila uang untuk membeli rokok digunakan memenuhi gizi keluarga, rumah tangga miskin bisa lebih sejahtera," kata Ahmad dalam Seminar "Gizi Kurang, Kemiskinan, dan Konsumsi Rokok" di Jakarta, Selasa (22/2/2016).

Lebih lanjut Ahmad menjelaskan bahwa konsep kemiskinan yang digunakan BPS adalah ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan.

Untuk diketahui kebutuhan dasar makanan sebesar 2.100 kilokalori per kapita per hari berdasarkan 52 jenis komoditas. Sedangkan kebutuhan dasar bukan makanan ditetapkan berdasarkan 51 jenis komoditas di perkotaan dan 47 jenis komoditas di perdesaan, termasuk di dalamnya tembakau.

"Tembakau dan rokok sama sekali tidak memiliki nilai kalori sehingga tidak menyumbang apa pun dalam mengangkat rumah tangga miskin dari garis kemiskinan. Tentu sangat berbeda bila uang untuk membeli rokok digunakan untuk membeli telur," tuturnya.

Ahmad mengatakan bahwa rokok kretek filter berada pada posisi kedua sebagai komoditas yang memberi pengaruh besar terhadap timbulnya kemiskinan.

Sementara itu berdasarkan survei BPS pada bulan September 2015, diketahui rokok kretek filter menyumbang kemiskinan 8,08 persen di perkotaan dan 7,68 persen di perdesaan.

Baca juga artikel terkait BPS atau tulisan lainnya

Reporter: Agung DH