Menuju konten utama

Berbahan Bakar Bensin, Nissan Hibrid Diklaim Pangkas Biaya

Nissan Motor Co kembali meluncurkan mobil berteknologi hibrid berbahan bakar bensin, Nissan Note e-Power. Langkah tersebut diklaim memangkas biaya yang dikeluarkan Nissan untuk mobil hibrid dan listrik.

Berbahan Bakar Bensin, Nissan Hibrid Diklaim Pangkas Biaya
A Nissan autonomous Drive car dipamerkan di International Geneva Motor, Swiss. SHUTTERSTOCK

tirto.id - Nissan Motor Co kembali meluncurkan mobil berteknologi hibrid berbahan bakar bensin, Nissan Note e-Power. Langkah tersebut diharapkan dapat menjadi pintu masuk yang lebih murah menuju era mobil listrik. Nissan e-Note baru tersedia di Jepang, dengan harga mulai 15.577 dolar AS dan 40 persen lebih murah daripada mobil listrik Leaf.

Langkah itu diklaim memangkas biaya yang dikeluarkan Nissan untuk mobil hibrid dan listrik.

Nissan berharap mobil hibrid yang "mendekati mobil listrik" karena menggunakan beberapa bagian dari Nissan Leaf akan memangkas biaya dalam mengembangkan mobil listrik yang lebih murah.

Saat mengembangkan Leaf, CEO Nissan Carlos Ghosn mengisyaratkan Nissan akan melompati teknologi hibrid-bensin lewat mobil bertenaga baterai tanpa emisi.

"Kami tidak bisa menghindari fakta bahwa mobil listrik tetap mahal dibandingkan dengan kendaraan bensin konvensional, sementara ada juga asumsi berkelanjutan yang menyebutkan mobil listrik tidak cocok untuk bepergian jarak jauh," kata Hideyuki Sakamoto, eksekutif wakil presiden Nissan, pada Rabu (1/2/2017) waktu setempat seperti dikutip dari Antara.

Akhir tahun lalu, Nissan meluncurkan e-Note, sebuah mobil hatchback kompak yang menggunakan motor penggerak yang sama seperti Nissan Leaf.

Note beroperasi seperti mobil listrik, namun tidak mengambil daya dari baterai besar dan mahal, melainkan dari baterai lebih kecil yang diisi oleh mesin bensin.

Hasilnya, mirip dengan General Motors Chevrolet Volt, mobil listrik yang menggunakan mesin untuk mengisi daya baterai jika akan habis.

Nissan mengatakan keterjangkauan harga adalah kunci untuk menarik pengemudi agar suatu saat meng-upgrade mobilnya menjadi mobil listrik total.

Sakamoto berharap sistem e-Power hibrid yang digunakan pada Note yang disematkan pada sebagian besar mobil hibrid Nissan akan mendorong biaya produksi yang lebih murah untuk mobil hibrid dan listrik.

"Sampai saat ini, komponen termasuk inverter dan motor berbeda antara hibrida dan mobil listrik. Tapi sistem baru ini berbeda dalam pembagian komponen dengan Leaf. Hal ini menciptakan efisiensi untuk manufaktur," katanya.

Mobil listrik bertenaga baterai, Nissan Leaf, yang pertama kali di produksi massal pada 2010, adalah mobil listrik terlaris di dunia kendati penjualannya gagal mencapai target awal. Secara global, Leaf telah terjual lebih dari 250.000 unit.

Di sisi lain, saingan Nissan, Toyota Motor Corp pada segmen hibrid telah menjual lebih dari 9 juta unit kendaraan sejak Prius diluncurkan pada 1997.

Baca juga artikel terkait ANIES-SANDIAGA atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Politik
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh