Menuju konten utama

Berapa Kali Argentina Juara Copa America & ke Final Era Messi?

Berapa kali Argentina Juara Copa America dan lolos final era Lionel Messi? Apakah Argentina juara Copa America terbanyak, dan masuk final paling banyak?

Berapa Kali Argentina Juara Copa America & ke Final Era Messi?
Pemuda memegang bendera nasional Argentina. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Berapa kali Argentina juara Copa America sepanjang sejarah kejuaraan tersebut? Berapa kali pula La Albiceleste lolos final, terutama pada era Lionel Messi? Sebelum menjadi pemenang Copa America 2021, La Pulga sempat harus menderita kekalahan beruntun di final turnamen tersebut sebanyak 3 kali.

Argentina tercatat sebagai salah satu tim tersukses dalam sejarah Copa America. Tim tango mengoleksi total 15 gelar juara, yang sejajar dengan Uruguay. Selain itu, La Albiceleste juga menjadi tim dengan status runner-up Copa America terbanyak di antara negara CONMEBOL, sebanyak 14 kali.

Argentina memang memiliki tradisi kuat untuk juara Copa America. Dari masa ke masa, para legenda silih berganti mempersembahkan gelar tim terbaik CONMEBOL kepada La Albiceleste. Di antaranya, Julio Libonatti, Alberto Zozaya, Alfredo Di Stéfano, Humberto Maschio, Gabriel Batistuta, Sergio Goycochea, hingga Lionel Messi.

Namun, tidak sedikit pula bintang Argentina yang tidak bisa mencicipi trofi Copa America. Di antara mereka ada Diego Maradona, Mario Kempes, Ariel Ortega, hingga Javier Mascherano.

Berapa Kali Argentina Juara Copa America dan Lolos Final?

Total 15 gelar juara Copa America dan 14 runner-up menjadi bukti sahih dominasi Argentina di persepakbolaan Amerika Selatan. Jumlah itu hanya bisa didekati oleh Uruguay (15 gelar dan 6 runner-up), lantas di tempat ketiga ada Brasil (9 gelar dan 12 runner-up).

Tapi, 15 trofi Copa America dan 14 kali runner-up tidak bermakna bahwa Argentina 29 kali masuk ke final Copa America. Pasalnya, turnamen ini beberapa kali memainkan format yang berbeda, terutama di awal penyelenggaraan.

Sistem grup dengan format round-robin lama digunakan di Copa America mulai 1916 hingga 1967. Saat itu turnamen digelar layaknya liga. Artinya, pemuncak klasemen merupakan sang juara.

Setelah Copa America 1967, format turnamen berubah seperti sekarang ini. Dimulai dengan babak penyisihan grup, turnamen diteruskan dengan babak gugur hingga final. Format seperti itu dipakai mulai edisi 1975 sampai 1987.

Pada dua edisi berikutnya di Copa America 1989 dan 1991, terjadi perubahan lagi. Sistem yang dipakai kembali ke round robin, namun dibagi ke dalam 2 ronde. Yang pertama, babak penyisihan. Setelahnya, putaran final yang diisi 4 negara dalam satu grup.

Sistem yang seperti Copa America edisi teranyar baru diterapkan pada 1993, yaitu dimulai dengan babak grup, lantas diikuti babak gugur hingga final.

Jika ditelaah lagi, Argentina meraih 13 gelar juara dan 10 runner-up ketika turnamen memakai format round robin atau babak grup. Sisanya, yakni 2 gelar juara dan 4 runner-up, didapatkan La Albiceleste ketika turnamen memainkan format pertandingan final dengan mempertemukan dua tim terbaik di partai puncak.

Edisi perdana Copa America digelar pada 1916 saat Argentina ditunjuk sebagai tuan rumah. Apiknya, saat itu La Albiceleste langsung bisa berbicara banyak meski hanya menjadi runner-up di bawah Uruguay. Di klasemen akhir, Argentina mengoleksi 4 poin, sedangkan Uruguay 5 poin.

Gelar juara pertama bagi Argentina didapat pada 1921 atau di edisi kelima Copa America. Itu pun setelah dalam empat edisi sebelumnya Argentina 3 kali menjadi runner-up.

Juara pada 1921 didapat Argentina di kandang sendiri dengan koleksi 6 poin. Saat itu, La Albiceleste mendapatkan 3 kemenangan, melawan Brasil 1-0, Paraguay 3-0, dan Uruguay 1-0. Pada era tersebut, setiap kemenangan masih dihargai 2 poin. Beda halnya dengan era ini yang dinilai 3 angka.

Turnamen Copa America 1921 bisa dikatakan menjadi kesuksesan besar bagi Argentina. Selain bisa sapu bersih kemenangan dan tanpa kebobolan, saat itu gelar top skor juga diraih pemain tim tango, yakni Julio Libonatti. Ia mencetak 3 gol, yang dibuat dalam 3 laga beruntun.

Gelar juara pertama Argentina dengan format final diraih pada Copa America 1993 di Ekuador. Setelah menjadi runner-up di Grup C, laju Argentina yang diasuh Alfio Basile kala itu tidak terbendung di babak gugur.

Di perempat final, Argentina mengalahkan Brasil lewat drama adu penalti. Cara yang sama juga dilalui Argentina di semifinal saat berhadapan dengan Kolombia.

Kemenangan dengan cara normal baru didapat di partai final ketika menghadapi Meksiko. Dua gol Gabriel Batistuta menjadi penentu kemenangan Argentina di Estadio Monumental, Guayaquil, Ekuador.

Gelar Copa America terakhir bagi Argentina didapat tiga tahun lalu di Brasil 2021. Menjadi juara Grup A, Lionel Messi dan kawan-kawan lantas mengalahkan Ekuador 3-0 di perempat final dan Kolombia via adu penalti di semifinal.

Di partai puncak, Argentina tidak gentar ketika menghadapi Brasil sebagai tuan rumah sekaligus juara bertahan. Gol tunggal Ángel Di María memastikan La Albiceleste menang 1-0 sekaligus menyamai koleksi gelar Uruguay sejumlah 15 trofi Copa America.

Kini, di Copa America 2024, Argentina sangat diunggulkan untuk melaju ke partai final sekaligus mempertahankan gelar juara. Namun, sebelum itu mereka harus melewati hadangan Kanada di semifinal.

Jika berhasil, Argentina akan bertemu Uruguay atau Kolombia di laga final Copa America yang mungkin akan menjadi terakhir kalinya bagi Messi.

Berapa Kali Argentina Masuk Final Copa America Era Lionel Messi?

Khusus bagi Lionel Messi, ia tercatat sudah menjalani debut di Copa America pada edisi 2007. Bahkan di turnamen tersebut, La Pulga mendapatkan gelar Pemain Muda Terbaik. Namun, tragedi Messi di Copa America juga dimulai di sana. Di partai final Copa America 2007, Argentina kalah 3-0.

Pada Copa America 2011, Lionel Messi ditunjuk sebagai kapten Argentina. Namun, langkah La Albiceleste terhenti di perempat final. Argentina tidak terkalahkan dalam 4 partai, cuma tersingkir via adu penalti oleh Uruguay sang juara.

Dalam 2 edisi Copa America berikutnya, Argentina selalu berhasil menembus final. Namun, 2 kali pula Chile menjadi batu penghalang mereka. Kedua partai itu selalu berujung adu penalti. Bahkan, usai Copa America 2016, Messi sempat menyatakan pensiun dari timnas.

La Pulga masih harus menjalani satu lagi Copa America yang penuh misteri pada 2019. Ketika itu, Argentina dieliminasi Brasil di babak semifinal. Barulah di Copa America 2021, Lionel Messi dan Argentina bisa menjadi juara. Gelar semakin komplet karena La Pulga terpilih sebagai MVP sekaligus top skor.

Total, sudah 4 final Copa America yang dijalani Lionel Messi, dengan 3 di antaranya berakhir sebagai runner-up. Layak ditunggu apakah Copa America 2024 juga akan berakhir indah untuk La Pulga, atau Messi harus merasakan pedih di ujung kariernya bersama Argentina.

Baca juga artikel terkait COPA AMERICA 2024 atau tulisan lainnya dari Wan Faizal

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Wan Faizal
Penulis: Wan Faizal
Editor: Fitra Firdaus