tirto.id - Bulan puasa atau Ramadhan tahun ini akan segera berlangsung mulai Sabtu, 2 April 2022. Muslim di seluruh dunia merayakan ibadah puasa dengan tradisi masing-masing. Bagaimana tradisi Ramadhan di Korea Selatan?
Tidak seperti masyarakat Indonesia yang menjalankan ibadah puasa selama kurang lebih 13 jam, umat muslim di Korea Selatan berpuasa dengan rentang waktu sedikit lebih lama.
Dibedakan oleh letak geografis, waktu puasa di Korea berlangsung sekitar 15 jam atau 2 jam lebih panjang dari waktu puasa di Indonesia.
Secara detail, menyitat jadwal puasa yang dirilis Islamic Finder, imsak hari pertama wilayah Korea Selatan dimulai pukul 04.35 waktu setempat. Adapun jam buka puasa berlangsung pada pukul 06.53 waktu setempat.
Tradisi Ramadhan di Korea Selatan
Menurut Federasi Musim Korea (KMF) yang dikutip Straits Times, populasi umat Islam di Korea Selatan berjumlah sekitar 200.000 jiwa atau hanya 0,38% dari keseluruhan total penduduk Korea.
Mayoritas dari jumlah tersebut merupakan pekerja dan mahasiswa asal negara muslim, seperti Turki dan Uzbekistan, selain juga Indonesia. Sekira 10.000 di antaranya kini telah berstatus resmi sebagai warga Korsel.
Dalam sejarah, Islam sempat dilarang di Korea selama beberapa abad, terutama sepanjang kekuasaan Dinasti Joseon (1392-1910). Namun, kerjasama pemerintah Korsel dengan negara Timur Tengah pada 1970-an telah membuka interaksi masyarakat lokal dengan agama Islam.
Salah satu jejak dari kerja sama tersebut adalah pembangunan Masjid Pusat Korea pada 1976 di Kota Seoul yang sebagian dananya merupakan sumbangan dari Arab Saudi dan Malaysia. Hingga kini, masjid pertama di Korea tersebut jadi salah satu tempat paling ramai untuk merayakan Ramadhan bagi komunitas muslim.
"Muslim biasanya melakukan iftar (berbuka puasa) di masjid-masjid terdekat mereka, tetapi pertemuan terbesar diadakan di masjid terbesar di negara itu, Seoul Central Mosque," ungkap Majid Mushtaq, mahasiswa asal Pakistan yang mengungkap tradisi Ramadhan via Korea.net.
"Selain itu, Kementerian Luar Negeri Korea juga mengadakan makan malam, berbuka puasa tiap tahun dengan para diplomat dan politisi terkemuka dari semua negara muslim," imbuh Mushtaq.
Ia juga menjelaskan bahwa sepanjang bulan puasa, komunitas muslim kerap datang ke masjid untuk berdoa dan membaca kitab suci.
"Ramadhan juga dirayakan dengan sangat hormat oleh orang Pakistan di Korea, dengan banyak dari mereka pergi ke masjid Seoul untuk berdoa dan membaca Al-Qur'an," tambahnya.
Akan tetapi, semenjak pandemi Covid-19 melanda, pemerintah kota Seoul telah menangguhkan kegiatan yang bersifat kerumunan. Oleh sebab itu, sama halnya seperti di Indonesia, tradisi Ramadhan di Korea sepanjang pandemi tidak seramai tahun-tahun sebelumnya.
Penulis: Rofi Ali Majid
Editor: Dipna Videlia Putsanra