Menuju konten utama

Berantas Hoax, Facebook Tutup 30 Ribu Akun Palsu di Prancis

Facebook sedang menerapkan sistem baru yang berfungsi menghapus akun-akun palsu di Prancis. Perusahaan ini mengumumkan menutup 30 ribu akun palsu di negara tersebut.

Berantas Hoax, Facebook Tutup 30 Ribu Akun Palsu di Prancis
Logo Facebook tampak di sela-sela pers rilis yang disebut "Facebook Inovasi Hub" di Berlin pada 24 Februari 2016. Foto/AFP/Getty Images/Tobias Schwarz.

tirto.id - Facebook Inc menyatakan telah menutup 30.000 akun bodong di Prancis di tengah upaya raksasa media sosial ini menghentikan penyebaran hoax, berita palsu dan spam (informasi sampah).

Dalam sebuah unggahan terbaru di blognya, manajemen Facebook mengaku menerapkan cara baru dalam menindak 30.000 akun palsu di Prancis.

Perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg ini menyatakan akan memprioritaskan penghapusan akun palsu dengan aktivitas unggahan paling aktif serta pengikut terbanyak. Proses deteksi akun palsu itu dilakukan secara otomatis melalui mekanisme mesin.

"Kami telah mencapai kemajuan dalam mengenali akun-akun tidak otentik ini secara lebih mudah dengan cara mengidentifikasi pola aktivitas tanpa menilai kontennya," kata Shabnam Shaik, manajer tim keamanan Facebook, dalam unggahan manajemen perusahaan ini di blognya baru-baru ini, seperti dilansir Antara dari Reuters pada Jumat (14/4/2017).

Facebook menggunakan pengenalan pola otomatis untuk mengidentifikasi unggahan berulang dari konten yang sama dan meningkat dalam pola pengiriman pesan. Langkah ini diikuti Facebook dengan mempermudah pengguna aplikasinya dalam melaporkan penipuan dan hoax.

Facebook sudah memiliki sebuah program di Prancis untuk menggunakan pemeriksa fakta independen dalam memerangi hoax pada feed-feed pengguna aplikasinya.

Langkah yang ditempuh pada 10 hari sebelum putaran pertama Pemilihan Presiden Prancis itu merupakan yang paling agresif dilakukan Facebook selama berupaya memberantas hoax di daratan Eropa.

Facebook berada di bawah tekanan hebat di Eropa setelah pemerintah di seantero benua ini mengancam menerapkan hukum baru dan denda besar bila perusahaan media sosial itu tidak bergerak cepat menghadang banjir propaganda ekstremis, hoax dan konten lain yang menyalahi hukum setempat.

Tekanan kepada media sosial seperti Twitter, YouTube dan Facebook semakin kuat menjelang Pemilu di Prancis dan Jerman pada 2017.

Pada Kamis (13/4/2017) waktu setempat, Facebook juga memasang iklan di sebuah koran terbesar di Jerman untuk mengedukasi pembaca terkait cara memerangi berita bohong.

Baca juga artikel terkait BERITA HOAX atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom