tirto.id - Pelatih Persija Jakarta, Julio Banuelos mengakui kartu merah yang didapat salah satu gelandangnya, Sandi Sute dalam final leg kedua Piala Indonesia membikin permainan timnya sulit berkembang.
Sandi Sute mendapat kartu merah alias kartu kuning kedua karena pada menit 32 menekel pemain PSM Makassar, Willem Jan Pluim, dengan dua kaki.
Dalam pertandingan yang dihelat di Stadion Andi Mattalatta pada hari ini itu Persija akhirnya kalah 2-0 dan harus rela gelar juara Piala Indonesia direbut PSM Makassar.
“Ini pertandingan kedua, tim tampil menyerang, tampil baik dan semua mencari kemenangan. Dan sangat disayangkan kartu merah yang terlalu cepat,” kata Banuelos dalam konferensi pers setelah laga pada Selasa (6/8/2019).
Hal yang sama juga dituturkan oleh striker Persija, Bambang Pamungkas (Bepe). Kendati demikian, Bepe meluruskan bahwa pendapat tersebut bukan berarti dirinya menilai kinerja wasit buruk.
Menurut dia, wasit justru menunjukkan kepemimpinan yang tegas, walau akhirnya sikap itu bikin
Persija kesulitan.
“Kedua tim tampil baik, wasit juga tampil baik. Ini adalah final harapan final Yang menarik dan bagus tersaji malam ini. Seperti coach bilang, sangat sulit bermain dengan 10 orang. Saya pikir kami sudah
memberikan yang terbaik," ujar Bepe.
"Sekarang kami lupakan hasil malam ini dan fokus ke liga lagi untuk memperbaiki posisi Persija,” dia menambahkan.
Persija gagal menjadi juara Piala Indonesia 2018/2019 setelah kalah agregat 2-1. PSM memastikan keunggulannya setelah di laga final leg kedua menang 2-0 tampa balas. Dwigol yang mengunci kemenangan PSM pada laga ini dicetak Aaron Evans dan Zulham Zamrun.
Keberhasilan menjuarai Piala Indonesia 2018/2019 ini membikin Juku Eja melepas dahaga usai 19 tahun puasa gelar.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Addi M Idhom