tirto.id -
"Pengaruh besar terjadi pada lokasi-lokasi bencana besar. Itu merupakan hambatanan yang membuat target tidak tercapai," jelas dia di Gedung Badan Pusat Statistik, Jumat (1/2/2019).
Ia menjelaskan, jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia sepanjang tahun 2018 sebanyak 15,8 juta sementara target dari pemerintah pada tahun tersebut 17 juta.
"Perkembangan turis di bulan Desember bagus, menembus 1,47 juta naik 12,5 persen. Dengan total 15,8 juta masih dibawah target. Bulan-bulan tertentu kemaren bencana luar biasa, itu berpengaruh," kata dia.
Sebanyak 1,47 juta wisman yang datang ke Indonesia, 59 persen diantaranya atau 825,6 ribu orang menggunanan jalur udara. Kemudian 26 persen atau setara 370,6 ribu wisman menggunakan jalur laut sisanya 15 persen atau 209,3 ribu menggunakan jalur darat.
Meski belum mencapai target, turis yang berkunjung ke Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun. Sepanjang 2018 sebanyak 15,8 juta atau naik 12,58 persen dari tahun sebelumnya yaitu 14,03 juta orang.
Dari banyaknya turis yang berkunjung, pada akhir tahun lalu kunjungan dari Wisman Singapura masih mendominasi kunjungan ke RI.
"Pada Desember paling banyak dari Singapura, Malaysia, dari Tiongkok menurun, kemudian oleh Australia," kata dia.
Posisi ini sebelumnya ditempati turis asal China. Ia mengatakan jumlah wisatawan China dalam tiga tahun terakhir angkanya semakin menurun.
"Dalam tiga tahun terakhir turis asal Tiongkok terus turun kunjungannya," kata dia.
Penurunan TPK ini dikarenakan para turis paling banyak berkunjung ke RI di saat minggu terakhir atau pada libur Natal dan Tahun Baru 2019.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Nur Hidayah Perwitasari