Menuju konten utama

Benarkah Lebih Sering Ejakulasi Bisa Cegah Kanker Prostat?

Sebuah studi di Harvard Medical School mengatakan setidaknya pria butuh 21 kali sebulan mengalami ejakulasi untuk mencegah terjadinya kanker prostat.

Benarkah Lebih Sering Ejakulasi Bisa Cegah Kanker Prostat?
Ilustrasi Penis. foto/IStockphoto

tirto.id - Tak sedikit orang yang pendapat bahwa ejakulasi erat kaitannya dengan kanker prostat. Secara spesifik informasi yang banyak beredar menyebut bahwa seorang pria yang lebih sering mengalami ejakulai maka akan semakin kecil kemungkinan terkena kanker prostat.

Bahkan selama beberapa tahun belakangan banyak artikel menyebut bahwa kanker prostat bisa dicegah dengan cara ejakulasi yang lebih sering dilakukan oleh pria.

Namun, apakah hal tesebut benar dan berapa kali dalam sebulan sebaiknya laki-laki mengalami ejakulasi agar kecil kemungkinan mengalami kanker prostat?

Sebuah studi di Harvard Medical School mengatakan bahwa setidaknya seorang pria butuh 21 kali sebulan mengalami ejakulasi untuk mencegah terjadinya kanker prostat. Namun, sebuah studi serupa di Australia menunjukkan bahwa setidaknya diperlukan tujuh kali seminggu untuk mencegah terjadinya kanker prostat.

Sebuah studi lain yang lebih lama yaitu pada 2004 dan mensurvei lebih dari 29.000 pria dengan frekuensi ejakulasi mereka selama delapan tahun menemukan bahwa pria dengan frekuensi ejakulasi yang lebih tinggi (21 kali atau lebih per bulan) mungkin memiliki risiko lebih rendah terkena kanker prostat daripada pria yang ejakulasi empat sampai tujuh kali per bulan.

Lantas, sebuah studi pada 2016 menambahkan 10 tahun tindak lanjut dari studi asli pada 2004, hasil memperkuat temuan bahwa pria yang ejakulasi lebih sering mungkin lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami kanker prostat daripada mereka yang lebih jarang ejakulasi.

Tapi ada yang menarik, bahwa satu studi lain yang dipublikasikan di BJUI Journals menyebut dan menyarankan bahwa itu hanya tindakan pencegahan yang efektif pada pria berusia 50 tahun ke atas.

Para peneliti juga tidak mengerti persis mengapa ejakulasi justru sering dikaitkan dengan pencegahan atau perlindungan dari kanker prostat. Dilansir dari laman Healthline, satu teori menyebut bahwa ejakulasi membersihkan kelenjar prostat dari hal-hal penyebab kanker, infeksi, dan materi yang dapat menyebabkan peradangan.

Meskipun ada bukti kuat yang mendukung seringnya ejakulasi bisa mencegah terjadinya kanker prostat, tapi teori ini tetap kontroversial serta ada temuan yang saling bertentangan. Kontroversi terbesar itu lebih pada soal studi tentang usia berapa sebaiknya pria mulai sering mengalami ejakulasi untuk mencegah terjadinya kanker prostat.

Misalnya, sebuah studi pada 2008 menentukan bahwa pria lebih mungkin berpeluang mengalami kanker prostat jika mereka sangat aktif secara seksual di usia dua puluhan dan tiga puluhan. Studi ini juga tidak menemukan bukti konklusif bahwa masturbasi memberikan risiko lebih besar daripada hubungan seksual.

Namun, studi dari Harvard tidak mendukung temuan terkait usia dari studi di 2008. Dalam penelitian tersebut, tidak ditemukan peningkatan risiko kanker prostat yang berhubungan dengan usia seseorang kerap mengalami ejakulasi, meskipun itu menunjukkan bahwa manfaat dari ejakulasi justru meningkat seiring bertambahnya usia pria.

Studi lain di Australia bahkan justru menunjukkan penurunan risiko kanker prostat jika seorang pria sering ejakulasi yang terjadi selama masa dewasa muda. Ejakulasi juga tampaknya tidak memberikan perlindungan terhadap kanker prostat stadium lanjut atau agresif.

Namun, sebuah studi yang lebih tua yaitu pada 2003 menemukan bahwa pria yang sering ejakulasi ketika mereka lebih muda tampaknya justru memiliki tingkat penurunan kanker prostat di kemudian hari.

Lantas, sebuah studi pada 2009 menemukan bahwa sering masturbasi dapat mengurangi risiko kanker prostat pada pria berusia 50 tahun ke atas. Namun, penelitian yang sama juga menunjukkan bahwa ejakulasi lebih sering justru dapat meningkatkan risiko di antara pria berusia 20-an dan 30-an.

Sebuah studi pada 2017 yang lebih baru meneliti frekuensi ejakulasi dan risiko kanker prostat agresif. Hasilnya, ditemukan bahwa frekuensi ejakulasi yang lebih tinggi pada pria berusia 30-an bersifat protektif. Namun, penelitian itu tidak melihat efek yang sama untuk ejakulasi yang sering pada pria berusia 20-an dan 40-an.

Cara mencegah kanker prostat

Meski masih banyak kontroversi soal ini, tetapi dilansir dari laman Hopkins Medicine, pada dasarnya kanker prostat bisa di cegah dengan beberapa hal lain selain sering ejakulasi, di antaranya,

1. Mengubah gaya hidup

Pria di negara barat memiliki tingkat kanker prostat yang jauh lebih tinggi daripada pria di Asia. Meskipun tidak ada yang bisa menjelaskan fenomena ini secara pasti, para ahli menduga perbedaan dalam diet timur dan barat yang harus berkontribusi untuk kasus ini.

Selain itu, kebiasaan makan yang buruk dan pola makan yang sangat bergantung pada lemak dan protein hewani juga dapat menyebabkan kerusakan DNA dan menyebabkan kanker.

Bahkan pria yang sudah berisiko lebih besar karena usia, ras, atau genetika dapat mengurangi peluang mereka terkena kanker prostat dengan menerapkan pola makan dan gaya hidup sehat.

2. Perbaiki pola makan

Para peneliti tidak sepenuhnya memahami hubungan antara diet dan pencegahan kanker prostat, tetapi penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan makan tertentu dapat membantu.

Misalnya mengurangi asupan lemak. Makan lebih sedikit lemak trans dan lemak jenuh. Fokus pada lemak sehat seperti asam lemak omega-3 dari kacang-kacangan, biji-bijian dan ikan dipercaya menjadi cara untuk mencegah kanker prostat.

Selain itu, makan lebih banyak buah dan sayuran, menggabungkan berbagai macam produk, termasuk banyak sayuran hijau. Likopen antioksidan, yang berlimpah dalam tomat yang dimasak atau diproses, bahkan telah ditunjukkan dalam beberapa penelitian untuk memperlambat pertumbuhan sel kanker prostat. Sayuran cruciferous (misalnya, brokoli dan kembang kol) mengandung senyawa yang disebut sulforaphane yang dapat melindungi dari kanker.

3. Berolahragalah secara teratur

Selain membantu Anda mencapai berat badan yang sehat, olahraga dapat mengurangi peradangan, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, dan melawan beberapa efek kesehatan negatif dari gaya hidup yang tidak banyak bergerak, tentu semuanya dapat membantu mencegah kanker.

4. Berhenti merokok dan kurangi minum

Berhenti merokok dapat meningkatkan kesehatan Anda dalam banyak hal, termasuk menurunkan risiko kanker. Selain itu, jika Anda minum, lakukan dalam jumlah sedang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anggur merah memiliki sifat antioksidan yang dapat bermanfaat bagi kesehatan Anda.

5. Tingkatkan asupan vitamin D Anda

Kebanyakan orang tidak mendapatkan cukup vitamin D. Padahal vitamin D dapat membantu melindungi dari kanker prostat dan banyak kondisi lainnya.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya