tirto.id - Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengatakan dirinya masih akan berkegiatan dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) hingga resmi terpilih dan dilantik sebagai wakil presiden pada Oktober 2019.
"Karena aturannya begitu, yang tidak boleh itu merangkap. Kalau saya sudah jadi Wapres baru saya harus mundur dari MUI," ungkap Ma'ruf di kantor MUI, Jakarta, Selasa (7/5/2019).
Namun, Ma'ruf memastikan dia akan mundur jika memang sudah dipastikan menang oleh KPU. "[Kalau terpilih harus mundur]. Aturannya begitu," ucapnya singkat.
Ma'ruf juga memastikan bahwa MUI tidak akan mengurus hal-hal yang berkaitan dengan hasil Pemilu 2019. Ma'ruf menegaskan MUI sepakat menunggu sampai hasil rekapitulasi KPU 22 Mei 2019 mendatang.
"Kami mengendalikan supaya MUI tidak ikut mengambil politik peran soal teknis pemilu. Tidak masuk dalam wilayah yang dipersengketakan, MUI sudah buat keputusan bahwa segala sesuatunya supaya dijalankan sesuai peraturan," kata Ma'ruf.
Di Bulan Puasa ini, Ma'ruf menyampaikan bahwa salah satu kegiatannya akan berkunjung ke MUI untuk rapat. Namun dia menegaskan tidak ada agenda atau kepentingan politik dalam pertemuan itu.
"Enggak ada politik. Bulan Puasa ya rapat-rapat, seperti MUI, malamnya salat tarawih, buka-buka [puasa] bersama di berbagai tempat," ucapnya lagi.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto