tirto.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengaku telah berkomunikasi dengan Duta Besar RI di Inggris, Rizal Sukma untuk memastikan ada atau tidaknya Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban ledakan usai konser Ariana Grande, di Manchester Arena, Inggris, Senin (22/5/2017) malam.
Menlu menjelaskan, dari hasil komunikasi yang dilakukan oleh Duta Besar Republik Indonesia di London dengan otoritas setempat menyatakan bahwa sampai saat ini otoritas setempat belum mengidentifikasi kewarganegaraan korban yang meninggal.
“Sejauh ini kita belum menerima adanya informasi mengenai korban WNI, karena sekali lagi pada saat di sini pukul 09.00 berarti di sana sudah menjelang dini hari,” kata Retno di Istana Bogor, Jabar, Selasa (23/5) siang, seperti dikutip dari Setkab.
Menlu Retno menjelaskan, saat ini otoritas London sedang bekerja untuk mengidentifikasi para korban, dan diharapkan pada sore hari ini (London waktu pagi), pihaknya akan memperoleh informasi terbaru dari duta besar Republik Indonesia di London.
“Jadi sejauh ini kita belum menerima mengenai identifikasi korban kewarganegaraan, dan belum menerima informasi apapun terkait dengan WNI,” tegas Retno.
Untuk diketahui, ledakan yang terjadi usai konser penyanyi Ariana Grande itu setidaknya telah menewaskan 19 orang dan 50 lainnya luka-luka. Pihak kepolisian setempat menduga ledakan tersebut adalah aksi terorisme.
Polisi Inggris menanggapi laporan ada ledakan dan mengonfirmasi sejumlah korban tewas dan terluka di Manchester Arena yang berkapasitas 21.000 penonton.
Seorang saksi mata yang menghadiri konser mengaku merasakan ledakan itu ketika meninggalkan lokasi, diikuti jeritan dan ribuan orang yang berusaha keluar.
"Kami sedang berjalan keluar dan sedang tepat berada di pintu ketika ada ledakan besar dan semua orang berteriak," kata penonton Catherine Macfarlane pada Reuters.
"Ledakannya sangat besar, kau bisa merasakannya di dadamu. Suasana kacau. Semua orang berlari dan berteriak dan berusaha keluar," ujarnya.
Saksi mata melaporkan banyak anak-anak yang berada di konser itu.
Manchester Arena adalah arena indoor terbesar di Eropa yang dibuka pada 1995. Tempat itu biasa dipakai untuk konser dan acara olahraga.
Perwakilan label rekaman Ariana Grande mengatakan sang penyanyi "baik-baik saja". Sebuah video yang diunggah di Twitter menunjukkan penggemar menjerit-jerit dan berlarian ke luar arena konser.
Tingkat kewaspadaan di Inggris berada di level "tinggi", artinya serangan dari militan dianggap sangat mungkin terjadi.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto