Setelah peristiwa pemboman, Ariana Grande kembali ke Manchester untuk mengorganisir konser amal One Love Manchester dan mengumpulkan dana untuk korban dan keluarga korban.
Inggris menaikkan tingkat kewaspadaannya terhadap ancaman teror menjadi "kritis", yang berarti sebuah serangan baru diyakini akan segera terjadi, dan militer dikerahkan untuk membantu polisi bersenjata.
Ariana Grande kembali ke Amerika Serikat pada Selasa, satu hari setelah seorang pengebom bunuh diri menewaskan 22 orang saat konsernya berlangsung di Manchester, Inggris.
Kepolisian Manchester yakin bahwa serangan tersebut dilakukan oleh satu orang yang memiliki alat peledak dan yang juga dinyatakan tewas dalam pemboman tersebut.
Sebuah ledakan terjadi pada konser penyanyi asal AS, Ariana Grande yang berlangsung di utara kota Manchester, Inggris, telah memakan 19 korban tewas dan 50 orang luka-luka.