Menuju konten utama

Ledakan di Konser Ariana Grande Diduga Aksi Bom Bunuh Diri

Ledakan yang terjadi di konser Ariana Grande diduga sebagai aksi bom bunuh diri oleh teroris, seperti dikatakan sumber dari kepolisian.

Ledakan di Konser Ariana Grande Diduga Aksi Bom Bunuh Diri
Polisi dan layanan darurat lainnya terlihat di dekat Manchester Arena setelah laporan sebuah ledakan. Polisi telah mengkonfirmasi bahwa mereka menanggapi sebuah insiden selama sebuah konser Ariana Grande di tempat tersebut. FOTO/AP.

tirto.id - Menurut sumber kepolisian Inggris, ledakan yang terjadi di konser Ariana Grande di Manchester Arena menewaskan setidaknya 19 orang dan 50 luka-luka disinyalir sebagai aksi teror bom bunuh diri, seperti dilansir dari The Independent.

Menurut menteri keamanan Inggris, Ben Wallace, mengatakan insiden ledakan yang terjadi tersebut sebagai serangan. Saat ini pihaknya masih menunggu penyelidikan dari pihak kepolisian terkait dugaan terorisme pada insiden ini, seperti dilansir dari The Guardian.

Sementara itu, menurut Perdana Menteri Inggris Theresa May, saat ini pihaknya masih bekerja untuk mengumpulkan sejumlah detail dari peristiwa yang diduga sebagai serangan teroris ini.

"Kami masih bekerja untuk mengumpulkan detail yang memadai terkait peristiwa yang terjadi ini yang diduga sebagai serangan teroris. Semua kami kerahkan untuk para korban dan keluarga pada insiden ini," ujar May dalam pernyataannya.

Polisi Inggris menanggapi laporan mengenai insiden ledakan dan mengonfirmasi sejumlah korban tewas dan terluka di Manchester Arena yang berkapasitas 21.000 penonton tersebut.

Seorang saksi mata yang menghadiri konser mengaku merasakan ledakan itu ketika meninggalkan lokasi, diikuti jeritan dan ribuan orang yang berusaha keluar.

"Kami sedang berjalan keluar dan sedang tepat berada di pintu ketika ada ledakan besar dan semua orang berteriak," kata penonton Catherine Macfarlane.

"Ledakannya sangat besar, kau bisa merasakannya di dadamu. Suasana kacau. Semua orang berlari dan berteriak dan berusaha keluar," ujarnya.

Saksi mata melaporkan banyak anak-anak yang berada di konser itu.

Manchester Arena, arena indoor terbesar di Eropa, dibuka pada 1995 dan berkapasitas 21.000 orang. Tempat itu biasa dipakai untuk konser dan acara olahraga.

Perwakilan label rekaman Ariana Grande mengatakan sang penyanyi "baik-baik saja". Sebuah video yang diunggah di Twitter menunjukkan penggemar menjerit-jerit dan berlarian ke luar arena konser.

Tingkat kewaspadaan di Inggris berada di level "tinggi", artinya serangan dari militan dianggap sangat mungkin terjadi.

Polisi Inggris menyatakan, Senin (Selasa WIB) bahwa mereka secara serius sedang menyelidiki insiden yang terjadi di Kota Manchester saat penyanyi asal AS Ariana Grande tampil di panggung.

"Unit pelayanan darurat langsung menanggapi secara serius insiden yang terjadi di Manchester Arena. Hindari area tersebut," kata pihak kepolisian Manchester.

Menurut laporan Sky News, beberapa orang saksi mata yang berada di lokasi mengakui bahwa mereka mendengar ledakan besar di tempat tersebut.

Baca juga artikel terkait KONSER ARIANA GRANDE atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri