tirto.id - Rendahnya tingkat keberhasilan usaha rintisan (startup) yang hanya sebesar 10 persen membuat Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) meresmikan program "Bekraf for Pre-Startup" (Bekup). Program ini akan membantu calon pengusaha startup agar usahanya dapat berkembang dengan baik.
"Berdasarkan catatan Forbes, 90 persen usaha pemula (start-up) itu gagal berkembang. Makanya perlu perbaikan dan peningkatan dini sebelum mereka bisa melangkah jadi 'start-up'. Untuk itu kami bentuk Bekup," kata Kepala Bekraf Triawan Munaf dalam peluncuran Bekup di Jakarta, Jumat, (03/06/2016).
Triawan mengungkapkan, ada beberapa hambatan utama bagi usaha startup yaitu pengalaman terbatas, minim keterampilan manajerial, jejaring usaha yang sedikit dan kurangnya kepercayaan publik.
"Makanya dari awal kami 'back up' dengan Bekup agar bisa terus berjalan baik ke depannya," tandasnya.
Program Bekup terdiri dari pembangunan talenta, penyiapan pendiri dan pra-inkubasi. Saat ini, program tersebut akan fokus pada subsektor aplikasi, games, animasi, desain, dan fesyen yang tersebar di 14 daerah di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Bekraf juga menyepakati nota kesepahaman dengan Telkom dan Masyarakat Industri Kreatif, Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) untuk pembinaan bisnis.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Sungkari, Director Innovation and Strategic Portfolio Telkom Indra Utoyo dan Direktur Eksekutif MIKTI M. Andy Zaky serta disaksikan oleh Kepala Bekraf Triawan Munaf.
Director Innovation and Strategic Portfolio Telkom Indra Utoyo memuji program pembinaan melalui penciptaan ekosistem digital seperti Bekup. Ia menyatakan, progran serupa telah dilakukan pihaknya sejak 2007.
"Kami bahkan telah membuat Dilo (Digital Innovation Lounge) di 14 kota di mana ada program pelatihan, kurikulum agar para talenta siap masuk ke bisnis digital. Kami siap mendukung Bekup," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif MIKTI Andy Zaky mengatakan setelah diresmikan, program pelatihan serentak di 14 kota akan segera dilakukan dimulai dari penyiapan talenta, penyiapan pendiri dan preinkubasi yang digelar hingga akhir 2016.
"Targetnya adalah menciptakan 100 tim yang terdiri dari 1.200 talenta yang siap untuk menjadi 'startup'. Yang jelas, ini adalah program keren karena tentu bisa mengakomodasi banyaknya minat talenta yang ingin dibina," pungkasnya. (ANT)
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra