Menuju konten utama

BEKRAF: Kreatifitas Bekal Penting Hadapi Perubahan Dunia

Kepala Bidang Eknomi Kreatif (BEKRAF) Triawan Munaf mendorong masyarkat Indonesia untuk mengembangkan kreatifitas mereka. Ia menilai hal itu dapat menjadi bekal penting bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi perubahan-perubahan dunia, serta menjadi jalan utama bagi bangsa kita untuk menjadi pelaku utama dalam perkembangan peradaban baru dunia.

BEKRAF: Kreatifitas Bekal Penting Hadapi Perubahan Dunia
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf memberikan pidato sambutan pada pembukaan ArtJog9 yang diselenggaran di Jogja National Museum (JNM), Jumat (27/05). Tirto/Danna C

tirto.id - Kepala Bidang Eknomi Kreatif (BEKRAF) Triawan Munaf menyampaikan kreatifitas merupakan bekal penting bagi bangsa Indonesia untuk menghadapi perubahan-perubahan dunia, serta menjadi jalan utama bagi bangsa kita untuk menjadi pelaku utama dalam perkembangan peradaban baru dunia.

"Badan ekonomi kreatif atau BEKRAF berkomitmen akan terus mendukung dan mendorong berbagai kerja pelaku yang menghadirkan ruang ekspresi dan dialog seni bagi publik untuk memahami dunia yang semakin rata tanpa batas ini. Juga mendorong korporasi-korporasi besar di Indonesia untuk membawa kreatifitas Indonesia ke kancah dunia," kata Triawan ketika memberikan sambutan dalam acara pembukaan Artjog9, di Jogja National Museum, Yogyakarta, Jumat (27 Mei 2016).

Ia mengajak penikmat Artjog9 untuk membuka mata dan membuka pikiran terhadap Universal Influence atau pengaruh universal.

Ia juga mengharapkan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh pada pengaruh-pengaruh yang dangkal ataupun pikiran sempit.

"Saya mengajak kita semua untuk membuka mata [...] Bukan pengaruh-pengaruh yang dangkal, pikiran sempit, bukan pembelengguan kebebasan berkreasi dan berekspresi, bukan pemaksaan kehendak lewat tekanan-tekanan fasistik seperti yang sedang dialami kawan-kawan kita di Festival Film Purbalingga," ucap Triawan.

Seperti yang dikabarkan sebelumnya, Festival Film Purbalingga 2016 terancam dibubarkan oleh lima organisasi karena hendak memutar film berjudul "Pulau Buru Tanah Air Beta." Hal yang sama juga hampir terjadi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM pada Senin lalu.

Namun demikian, BEKRAF, lanjut Triawan, sudah melakukan pendekatan-pendekatan kepada pihak berwenang agar fenomena negatif itu tidak terjadi di kota-kota lain.

Artjog ke-9 mengangkat tema Universal Influence. Tema ini dipilih dari pemahaman bahwa apa yang terjadi pada kebudayaan global atau universal lahir melalui akumulasi peristiwa yang menyejarah.

Artjog9 diselenggarakan di Jogja National Museum dari tanggal 27 Mei sampai 27 Juni 2016 dan menghadirkan 97 karya ke hadapan publik. Karya-karya tersebut dikumpulkan dari 72 seniman Indonesia, Jepang, Australia, Malaysia, Filipina, dan Liechtenstein.

Baca juga artikel terkait ARTJOG atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara