tirto.id - Laba bersih emiten atau perusahaan tercatat di bursa pada 2019 mengalami penurunan Rp8 triliun atau 2 persen dari tahun 2018. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat perolehan laba tahun 2019 hanya mencapai Rp403 triliun.
Jumlah emiten yang membukukan laba bersih per 31 Desember 2019 itu setara 501 perusahaan atau sekitar 80 persen emiten.
“Penurunan laba bersih agregat disebabkan oleh performance dari Basic Industry & Chemical Sector (Industri Dasar dan Kimia) & Mining Sector (Pertambangan) dengan penurunan laba bersih senilai Rp17 triliun dan Rp12 triliun,” ucap Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna dalam keterangan tertulis, Kamis (4/6/2020).
Meski laba mengalami penurunan, BEI mencatat pendapatan perusahaan masih mengalami kenaikan Rp151 triliun atau setara 4 persen dari tahun 2018. Pada tahun 2019, total pendapatan Perusahaan Tercatat secara keseluruhan mencapai Rp4.425 triliun.
“Dengan sektor Finance yang meraih pendapatan terbesar di tahun 2019, yaitu sebesar Rp825 triliun dari 115 perusahaan,” ucap Nyoman.
Sampai 2 Juni 2020, BEI mendapati baru sekitar 90,31 persen perusahaan yang menyampaikan Laporan Keuangan Auditan per 31 Desember 2019. Totalnya, setara 634 perusahaan yang telah saham dan/atau obligasi atau sukuk.
Dari total itu, BEI juga merinci komposisi Opini Audit Laporan Keuangan per 31 Desember 2019. Antara lain, 631 perusahaan atau 99,52 persen mendapat opini “Wajar Tanpa Modifikasikan”, 1 perusahaan mendapatkan opini “Wajar Dengan Modifikasikan”, dan 2 perusahaan mendapatkan opini “Tidak menyatakan pendapat”.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri