tirto.id - Warga Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu menyambut antusias kedatangan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sejak pukul 09.00 WIB pagi ratusan warga sudah berkumpul di bibir dermaga. Mereka tampak memicingkan mata tanda penasaran setiap kali ada kapal yang singgah. Begitu pun alunan musik gambang kromong, selalu dimainkan saban ada kapal yang datang.
Namun kemeriahan sebenarnya baru terjadi ketika Ahok tiba sekitar pukul 13.30 WIB. Dia langsung menyalami warga dan berjalan mengelilingi Pulau Pramuka. Namun Ahok tidak sempat menyambangi lokasi pembudidayaan puluhan ribu tanaman bakau yang terletak di belakang Pulau Pramuka. Ahok juga tidak mengunjungi penangkaran penyu yang sudah mulai terbengkalai.
Selain itu Ahok juga tidak menyempatkan diri menyapa Muhammad Safiri. Seorang petugas kebersihan sampah laut Pulau Pramuka yang berada tepat di belakang Ahok ketika ia menyapa pendukungnya yang berada di warung. Meskipun begitu, Safiri tidak merasa kesal.
“Ya sayang juga sih, tadi berharap Pak Ahok menyapa. Tapi gak apa-apa lah. Program Beliau sudah baik, tinggal ditingkatkan untuk kesejahteraannya saja,” pungkas Safiri.
Menurut Safiri, upahnya yang sekarang berada di angka Rp 3,1 juta rupiah memang cukup memadai. Namun, untuk hidup lebih layak, jumlah tersebut perlu lebih ditingkatkan.
Terkait kasus penodaan agama yang dialamatkan pada Ahok, warga sekitar mengaku tidak tahu atau bahkan tidak mempedulikannya. Salah satu warga Pulau Pramuka yang bernama Zaenab sendiri mengaku tidak mempermasalahkan siapa pun pemimpinnya, asalkan memiliki ikhtiar dan program yang baik.
“Gak. Gak ada (di sini) yang menyuarakan Ahok bersalah gak ada. Orang bilang karena dia beda agama. Tapi kalau menurut saya, siapapun pemimpinnya, saya rasa enggak masalah – apapun agamanya. Yang penting ‘kan dia bisa membawa masyarakat.”
Lebih lanjut, ibu tiga anak yang masih bersekolah ini mengakui bahwa program KJP (Kartu Jakarta Pintar) sudah berjalan sebagaimana mestinya.
Pulau Pramuka merupakan destinasi kedua Ahok. Sebelumnya Ahok mengunjungi Pulau Kelapa. Di tempat Ahok dituduh menodai agama Islam ini, Ahok justru disambut secara terbuka.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Jay Akbar