Menuju konten utama

Beda Makna Garuda Biru, Merah, Hitam dalam Aksi Demo Indonesia

Arti warna Garuda merah, biru, dan hitam yang belakangan ini berseliweran di media sosial merespons situasi terkini.

Beda Makna Garuda Biru, Merah, Hitam dalam Aksi Demo Indonesia
Massa Aksi Indonesia Gelap mulai memenuhi kawasan Patung Kuda Jaya Wiwaha, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2025) siang. Tirto.id/Muhammad Naufal

tirto.id - Simbol Garuda Pancasila dengan berbagai latar belakang warna muncul dalam satu tahun terakhir mengiringi sejumlah demo di Indonesia. Simbol ini selalu diikuti dengan frasa “Peringatan Darurat” dengan warna, yakni biru, merah, dan hitam

Simbol Garuda Pancasila tersebut akan muncul di media sosial dan tersebar secara masif apabila terjadi isu atau kritikan tertentu dari masyarakat kepada pemerintah. Tercatat, dalam satu tahun terakhir muncul Simbol Garuda Pancasila dengan frasa “Peringatan Darurat” dan berbagai warna tersebut.

Lantas, apa makna simbol Garuda Pancasila dengan warna yang berbeda-beda tersebut?

Makna Warna Garuda dalam Peringatan Darurat Indonesia Gelap

1. Makna Garuda Biru

Simbol Garuda Pancasila berwarna biru muncul saat isu peringatan darurat mengawal putusan Mahkamah Konstitusi terkait RUU Pilkada pada Agustus 2024.

Peringatan darurat Garuda Biru ini telah muncul sejak masa Orde Baru dan disiarkan lewat televisi nasional pada 24 Oktober 1991.

Peringatan tersebut merupakan imbauan dari pemerintah terkait adanya dugaan anomali misterius yang mengancam masyarakat, dan warga diminta untuk tidak keluar rumah demi keselamatan.

Saat itu, simbol Garuda Pancasila berwarna biru turut menampilkan tulisan peringatan darurat dengan kode "IND-7-1/ANM-021".

Peringatan Darurat NKRI

Peringatan Darurat NKRI. (Sumber: Twitter atau X)

2. Makna Garuda Merah

Simbol Garuda Pancasila berwarna merah muncul saat ini peringatan darurat mengawal pemangkasan dana pendidikan dan KIP Kuliah.

Simbol ini muncul sejak 12 Februari 2025 di media sosial terkait dengan pemangkasan anggaran pemerintah untuk pendidikan

Masyarakat menggunakan simbol ini sebagai bentuk penolakan pemangkasan anggaran pendidikan yang dikhawatirkan berimbas pada dana pendidikan, termasuk bantuan seperti KIP Kuliah.

3. Makna Garuda Hitam

Simbol Garuda Pancasila berwarna hitam muncul pertama kali pada 3 Februari 2025 di media sosial dengan narasi “Indonesia Gelap”.

Garuda hitam ini merupakan peringatan dari masyarakat yang menolak banyak kebijakan yang dinilai cacat demokrasi.

Narasi “Indonesia Gelap” yang disematkan pada simbol ini memiliki arti Indonesia yang menuju era kegelapan bukan Indonesia Emas 2045, akibat kebijakan yang dianggap buruk tersebut.

Kebijakan yang dikritik, diantaranya efisiensi anggaran 2025, RUU Minerba, hingga program Makan Bergizi Gratis.

Masyarakat yang menggaungkan simbol Garuda Hitam ini menganggap kebijakan-kebijakan tersebut tidak substantif.

Peringatan Garuda Hitam tersebut tidak berhenti hanya menggema di media sosial, namun juga dilanjutkan lewat aksi demo ratusan mahasiswa dari BEM Seluruh Indonesia.

Demo Indonesia Gelap

Demo Indonesia Gelap. twitter/BEM UI

Aksi Demo Indonesia Gelap Berlangsung di Mana?

Aksi demo Indonesia Gelap yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa sudah dilakukan mulai 17 Februari 2025.

Tidak hanya di Jakarta, aksi demo Indonesia Gelap digelar di sejumlah titik, seperti Bandung, Semarang, Malang, Surabaya, Bali, Lampung, Samarinda, hingga Banjarmasin.

Aksi demo berlanjut hingga 21 Februari 2025, dimana titik aksi akan berlangsung di Istana Negara, Jakarta dengan masa gabungan mahasiswa dan buruh.

Pada aksi demo di Istana Negara ini terdapat 17 tuntutan, yakni mengesahkan RUU Masyarakat Adat, RUU Perampasan Aset, RUU Perlindungan Pekerja RT.

Kemudian, menolak revisi UU TNI, revisi UU POLRI, revisi Tatib DPR, revisi UU Minerba, revisi UU Kejaksaan.

Lalu, mengevaluasi Efisiensi Anggaran, Kabinet Gemuk, Pelaksanaan Program MBG, PSN Bermasalah, Penghapusan Tukin Dosen/Guru.

Serta, membatalkan Multifungsi TNI-POLRI, Inpres No. 1/2025, APBN Danantara, dan Pembangunan IKN Nusantara.

Baca juga artikel terkait DEMO atau tulisan lainnya dari Bintang Pamungkas

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Bintang Pamungkas
Penulis: Bintang Pamungkas
Editor: Dipna Videlia Putsanra