tirto.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) secara resmi meluncurkan logo, slogan, dan program #bawaslumengawasi pada Rabu (20/9/2017) pukul 21.00 WIB di Hotel Crowne Plaza Jakarta. Peluncuran ini sekaligus menjadi pijakan awal Bawaslu dalam mengawal pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019 mendatang.
Logo Bawaslu hadir dengan tampilan baru meliputi tiga elemen: kotak suara, dua tangan yang menyerupai perlindungan, dan tanda panah ke atas yang mengindikasikan integritas. Pada logo baru ini, tak ada lagi gambar burung Garuda.
“Agar komunikatif saja,” kata Ketua Bawaslu RI, Abhan memberi penjelasan soal logo baru lembaga pengawas pemilu itu.
Abhan menuturkan, logo Bawaslu ditentukan dari lomba terbuka yang telah diselenggarakan sebelumnya. Terdapat kurang lebih 1.200 logo yang masuk ke panitia. Hingga akhirnya terpilih 10 besar yang ditentukan melalui rapat pleno untuk logo terpilih.
Dari rapat pleno tersebut, ditentukan satu logo terpilih karya pemuda asal Lampung, Adtya Wardani. "Saya berharap banyak jiwa kreatif lokal yang juga diperdayakan untuk membuat instrument negara,” kata Abhan berharap.
Selain logo, slogan Bawaslu periode ini juga baru. Seruan "Bersama Rakyat Awasi Pemilu Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu" akan menjadi slogan semangat Bawaslu pada periode 2017-2022 ini.
"Melalui slogan ini, kami ingin memperlihatkan dua hubungan kerja sama antara Bawaslu dan masyarakat dalam mengawal demokrasi di Indonesia," kata Koordinator Pengawasan dan Sosialisasi Bawaslu, Mochammad Afifuddin.
Hal serupa juga tercermin dalam mars Bawaslu yang diciptakan langsung oleh Sekretaris Jendral Bawaslu, Gunawan Suswantoro. "Sebenarnya ini sudah diciptakan sejak periode pertama. Namun baru terpakai saat ini," kata Afifuddin.
Diluncurkannya #bawaslumengawasi bukan secara tiba-tiba. Sebelumnya telah diinisiasi lebih dulu #Bawaslumendengar dan #Bawaslumemilih. Program #Bawaslumengawasi sendiri diluncurkan untuk menandai kesiapan Bawaslu dalam mengawasi pesta demokrasi di Indonesia.
Saat ditanya kemungkinan pelanggaran yang akan terjadi, Abhan menjawab “sejauh ini kami masih melihat money politik sebagai kemungkinan pelanggaran yang terjadi.” Ia juga mengatakan akan mengerahkan Polri melalui cyber crime dan Kemenenterian Kominfo dalam mengkawal kemungkinan terjadinya kampanye gelap di media sosial.
Selain peluncuran, Abhan juga melantik anggota Bawaslu dari 25 provinsi di Indonesia. Anggota Bawaslu dari DKI Jakarta akan dilantik pada Oktober mendatang setelah mereka menyelesaikan periode jabatannya.
Seluruh anggota Bawaslu yang hadir pada malam peluncuran logo beru tersebut mengenakan pakaian adat masing-masing daerahnya. "Sengaja menggunakan baju adat. Kami ingin memperlihatkan semangat pemilu di tiap daerah di Indonesia. Bahwa Bawaslu walau berasal dari latar belakang berbeda, mereka siap mengawasi pemilu,” kata Abhan.
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz