Menuju konten utama

Bawaslu DKI Panggil Warga yang Tolak Kampanye Djarot

Kampanye Djarot Saiful Hidayat telah ditolak oleh beberapa warga di sejumlah tempat. Terakhir, terkait aksi di Kembangan, Jakarta Barat, Bawaslu DKI Jakarta berencana memanggil warga yang melakukan aksi penolakan Wakil Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu.

Bawaslu DKI Panggil Warga yang Tolak Kampanye Djarot
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (tengah) menyalami warga saat mengunjungi daerah Kembangan, Jakarta, Rabu (9/11). Djarot Saiful Hidayat tetap melakukan "blusukan" untuk menyerap aspirasi warga meski sempat ada penolakan dari sejumlah warga. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

tirto.id - Terkait aksi penolakan Djarot Saiful Hidayat, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DKI Jakarta berencana memanggil warga yang menolak calon wakil gubernur DKI Jakarta nonaktif itu saat kampanye di Kembangan Jakarta Barat.

"Kami akan [melakukan] panggilan, pendemo yang menolak Djarot pada Rabu [hari ini]," kata Koordinator Divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran Bawaslu DKI Jakarta Muhammad Jufri di Jakarta, sebagaimana diberitakan Antara, Rabu (16/11/2016).

Jufri mengatakan Bawaslu DKI Jakarta telah mengantongi identitas pendemo yang berstatus terlapor itu namun namanya dirahasiakan. “Bawaslu DKI Jakarta menangani peristiwa penolakan kampanye tersebut berdasarkan laporan dari tim pemenangan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat [Ahok-Djarot],” tegasnya.

Penolakan sekelompok warga terjadi saat Djarot berkampanye di daerah Kembangan pada Rabu [9/11/2016] namun tim pemenangan nomor urut dua melaporkan ke Bawaslu dengan disertai barang bukti pada Minggu (13/11/2016).

Sejauh ini, pihak Bawaslu DKI Jakarta telah memeriksa enam saksi dari pihak tim kampanye dan Djarot. Usai pemeriksaan saksi rampung, Bawaslu DKI Jakarta akan melaporkan ke Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) untuk memastikan pengaduan itu ditindaklanjuti melalui proses hukum pidana atau tidak.

Sebelumnya, aksi penolakan warga saat Djarot melakukan kampanye juga terjadi di Mampang Jakarta Selatan. "Memang ada penolakan, tetapi bukan dari warga setempat," kata Pengurus DPD Partai Golkar DKI Jakarta Donny Tjahja Rimbawan di Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Ia menduga penolakan warga itu dilakukan secara sistematis dan digerakkan pihak tertentu. Namun, Djarot tetap bersikukuh untuk menemui orang yang menolak tersebut.

Hal itu dibenarkan oleh pihak kepolisian bahwa sejumlah warga yang menolak kehadiran Djarot itu bukan masyarakat setempat di Jalan Pondok Karya IX RT04/13 Kelurahan Pela, Mampang, Jakarta Selatan.

Baca juga artikel terkait PILKADA DKI JAKARTA 2017 atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari