tirto.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Plt Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono, mengatakan Istana Garuda di IKN dibangun untuk menghilangkan nuansa kolonial.
Hal ini merujuk pada Istana Negara di Jakarta Pusat dan kantor-kantor di Pulau Jawa yang diyakini masih bernuansa kolonial Belanda.
"Istana Garuda sengaja kita bangun, menjadi simbol kemandirian kita. Istana-istana kita adalah peninggalan kolonial, kita membanggakan kalau ada tamu negara kita ini tinggalannya kolonial. Saat ini di IKN kita bangun sendiri sebagai budaya bangsa indonesia," ujarnya saat ditemui di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Kamis (8/8/2024).
Selain unsur tersebut, Basuki juga mengatakan, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di ibu kota baru akan mempunyai Masjid Negara, Taman Kusuma Bangsa, dan Tempat Renungan Suci sebagai ciri khas tersendiri.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, juga membanggakan Istana Garuda yang menjadi kantor presiden di IKN. Menurutnya, istana tersebut adalah murni ciptaan anak bangsa, sedangkan istana-istana lainnya yang selama ini digunakan merupakan produk ciptaan kolonial.
"Jadi kalau teman bilang ini buatan negara, itu artinya karena istana kita, istana di Indonesia ini semuanya produk kolonial. Kita bikin istana sendiri di Nusantara," kata Budi Arie di Istana, Rabu (31/7/2024).
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Irfan Teguh Pribadi