tirto.id - Basarnas menyebut telah menyerahkan serpihan pesawat kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk kepentingan investigasi.
“Dari tim SAR gabungan, kami serahkan ke KNKT seluruh barang temuan. Selanjutnya, akan menjadi kewenangan KNKT untuk keperluan investigasi,” kata Sekretaris Utama Basarnas Dianta Bangun, di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/11/2018).
Perwakilan tim SAR gabungan menjadi saksi serah terima itu. Menurut Direktur Kesiapsiagaan Basarnas Didi Hamzar meski barang temuan diserahkan, namun upaya pencarian korban terus berlangsung.
“Proses pencarian tetap berlanjut. Dan barang temuan ini langsung dibawa menuju gudang KNKT dan diharapkan proses investigasi semakin maksimal,” ucap Didi.
Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menyebut bahwa bagian black box Lion Air JT610 yang ditemukan di perairan Tanjung Karawang Jawa Barat lagi tadi merupakan flight data recorder (FDR).
Flight Data Recorder (FDR) yang merupakan bagian dari black box menyimpan berbagai catatan penerbangan yang dilakukan pesawat terbang.
"Nanti sampai di lab baru tau apakah ini FDR atau CVR tapi kami cenderung lebih kemungkinan besar adalah flightdata recorder. Satu lagi masih kita usahakan untuk dicari. FDR ini berisi mengenai rekaman data flight seperti kecepatan, arah, ketinggian, semua ada di flight data recorder," ucap Soerjanto di JICT 2, kemarin.
Selain FDR, black box juga memiliki rekaman kokpit (Cockpit Data Recorder/CDR) yang berisi percakapan antara pilot dan kopilot yang akan menjadi petunjuk bagi tim investigasi untuk menganalisis penyebab kecelakaan.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Yulaika Ramadhani