Menuju konten utama

Basarnas Fokus Cari Korban yang Terjebak di Pesawat Lion Air JT 610

Basarnas akan memfokuskan pencarian korban kecelakaan Lion Air JT 610 yang diduga terjebak di dalam badan pesawat.

Basarnas Fokus Cari Korban yang Terjebak di Pesawat Lion Air JT 610
Empat Kantong Potongan Jenazah Korban Pesawat dari Tanjung Karawang Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Pukul 14.38 WIB. tirto.id/Haris Prabowo

tirto.id - Badan SAR Nasional (Basarnas) akan konsentrasi menemukan lokasi pesawat Lion Air JT-610 di perairan dekat Tanjung Karawang. Lokasi pesawat dianggap penting untuk ditemukan karena mayoritas korban diprediksi masih ada di dalamnya.

Direktur Operasi Basarnas Brigjen Bambang Suryo berkata, pencarian bangkai pesawat Lion Air JT-610 akan dilakukan dengan mengandalkan peralatan canggih dari KRI Rigel 933. Kapal itu merupakan milik TNI Angkatan Laut yang berfungsi untuk kerja-kerja Hidro-Oseanografi.

Selain itu, Basarnas juga akan mendapat bantuan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Kedua kapal itu disebut memiliki sejumlah alat untuk mencari benda di dasar laut. Beberapa alat yang dimiliki adalah robot penyelam (ROV), Multi Beam Echo Sounder (MBES), dan Side Scan Sonar

"Tidak ada kendala. Hanya lokasinya [pesawat] yang belum dipastikan. Kalau sudah ditemukan pasti akan terpusat melakukan evakuasi di titik tersebut," kata Suryo di kantornya, Senin (29/10/2018).

Menurut Suryo, pencarian bangkai pesawat Lion Air JT-610 akan diteruskan meski malam tiba. Akan tetapi, pencarian di malam hari akan difokuskan menggunakan peralatan dari KRI Rigel 933 pun kapal BPPT.

Basarnas telah menyiapkan puluhan penyelam untuk siaga dan mencari korban. Puluhan penyelam itu didatangkan dari Kantor SAR Jakarta, Bandung, Lampung, dan Semarang.

"Pada intinya kami butuh personel dan butuh kapal. Apabila sudah ditemukan bangkai kapal tersebut, membutuhkan waktu untuk melaksanakan evakuasi," tuturnya.

Kepala Sub Bagian Hubungan Antar Media Basarnas Yusuf Latif sebelumnya menyebut bahwa posisi Lion Air JT-610 sudah terlihat di perairan dengan Tanjung Karawang.

Lion Air JT-610 jatuh setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pukul 06.20 WIB. Kabar jatuhnya Lion Air JT-610 diawali dengan informasi hilangnya kontak kapal udara itu dengan Menara Air Traffic Control (ATC) sekitar pukul 06.33 WIB.

Kemudian, pukul 06.50 WIB kabar hilangnya pesawat diterima Basarnas. Setelah mendapat konfirmasi, tim SAR langsung pergi ke lokasi yang diduga menjadi titik jatuhnya pesawat. Tim SAR pun menemukan sejumlah serpihan badan pesawat dan benda di lokasi yang diduga titik jatuhnya pesawat.

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengakui, pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh sempat mengalami gangguan teknis. Meski demikian, Edward menjelaskan masalah itu langsung ditangani.

"Malam itu langsung dilakukan pemeriksaan, langsung dilakukan perbaikan sesuai dengan petunjuk oleh pabrik pesawat," kata Edward di kantor Lion Air, Jakarta.

Sebelum kecelakaan, pesawat Lion Air JT-610 sempat digunakan untuk terbang dari Bandara Ngurah Rai, Bali, ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (28/10/2018) malam. Saat itu pesawat sudah dinyatakan layak terbang.

Baca juga artikel terkait LION AIR JATUH atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Agung DH