tirto.id - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengatakan ada sebanyak 847 orang dikerahkan dalam operasi pencarian pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan sekitar Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10/2018).
Direktur Kesiapsiagaan dan Latihan Basarnas Didi Hamzar merincikan, 847 orang itu terdiri dari 201 orang Basarnas, 40 orang TNI Angkatan Darat, 456 orang TNI Angkatan Laut, 4 orang TNI Angkatan Udara dan 58 orang Polri.
Selanjutnya, 30 orang dari Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kementerian Perhubungan, 18 orang dari Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan dan 30 orang dari Palang Merah Indonesia.
"Alat utama unsur laut yang dilibatkan sebanyak 35 unit dan tiga unit unsur udara," kata Didi Hamzar di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Selasa (30/10/2018), seperti dikutip Antara.
Sementara untuk pengerahan alat utama unsur laut, Didi melanjutkan, ada delapan unit dari Basarnas, 12 unit dari TNI Angkatan Laut, enam unit dari KPLP Kementerian Perhubungan, tujuh unit dari Polri, satu unit dari Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan dan satu unit kapal Dominos.
"Pencarian juga didukung tiga unsur udara, yaitu helikopter HR-1519 dan HR-1301 dan pesawat CN-235," kata Didi.
Sebelumnya, Didi Hamzar juga menyampaikan bahwa hingga pukul 12.00 WIB, Selasa (30/10/2018), Basarnas menemukan sejumlah korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di Laut Jawa. Korban dimasukkan dalam dua kantong jenazah.
Didi mengatakan dengan tambahan 2 kantong tersebut berarti dari awal penyisiran yang dilakukan pada Senin (29/10/2018) hingga siang ini, total telah terkumpul 26 kantong jenazah.
"Untuk 24 kantong jenazah sudah diserahkan ke Polri. Sementara 2 kantong lagi yang ditemukan dari hasil pencarian dari pagi sampai siang posisi masih di lokasi, di atas kapal Basudewa dan Baruna Jaya," ujar Didi.
Saat ini, Didi belum bisa memastikan jumlah jenazah korban yang ditemukan. Basarnas perlu menunggu uji forensik kepolisian.
"Dalam kantong ada berapa jenazah korban ini kami tunggu hasil kepolisian. Saya enggak mau menduga-duga untuk menjaga semua perasaan keluarga korban," ujarnya.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto