Menuju konten utama

Banyaknya Pekerjaan Rumah PSSI Usai Kongres

Permasalahan nama kompetisi, hak siar pertandingan, serta batasan umur pemain merupakan beberapa pekerjaan rumah yang menunggu untuk dituntaskan oleh PSSI selepas kongres.

Banyaknya Pekerjaan Rumah PSSI Usai Kongres
Sejumlah Pimpinan Eksekutif PSSI berdiskusi saat memandu jalannya kongres tahunan PSSI di Hotel Aryaduta Bandung, Minggu (8/1/2017). ANTARA FOTO/Novrian Arbi.

tirto.id - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) masih memiliki segudang pekerjaan rumah yang menunggu untuk diselesaikan terutama terkait pada penyelenggaraan turnamen pasca kongres PSSI pada Minggu (8/1/2017). Beberapa diantaranya yakni permasalahan nama kompetisi, hak siar pertandingan, serta batasan umur pemain.

Wakil Ketua Umum PSSI Djoko Driyono mengatakan, terkait nama kompetisi ISC, sesungguhnya sempat ada ajuan pengubahan nama menjadi Liga 1 dalam kongres tersebut. Namun, mengingat ISC masih belum diketahui siapa sponsornya, hal ini menyebabkan nama turnamen utama Indonesia untuk tahun 2017 masih belum dapat ditentukan.

"Ada [sponsor turnamen], tapi ga akan saya umumkan," ujar Driyono di sela-sela kongres tersebut.

Selain urusan nama kompetisi, Edy Rahmayadi selaku Ketua Umum PSSI juga mengatakan bahwa hak siar turnamen juga masih belum selesai dirundingkan. Namun, ia menjanjikan hal itu akan selesai dibahas dalam beberapa hari ke depan. "Hak siar? Oh belum, belum," tandasnya. "2-3 hari ini. 2-3 hari ini akan dijawab semua."

Untuk kompetisi ISL, Ia menjanjikan tidak akan ada perubahan yang sangat kentara. Satu-satunya yang akan terasa hanya pada peraturan mengenai usia.

Edy mengatakan akan membatasi usia pemain lokal maupun asing. Hal ini terkait dengan wacana untuk memperkuat pemain muda dan memperbanyak talenta muda yang sempat dicanangkan pada Kongres Tahunan PSSI. Pembatasan ini juga berlanjut pada kuota pemain yang ada pada satu tim.

Dalam kuota untuk pemain asing, Edy merencanakan perubahan dengan mengurangi satu dari jumlah kuota pemain asing ISC 2016. "2 + 1. Satu Asia. Udah pasti itu," kata Edy.

Bila ada yang keberatan dengan wacana itu, Edy hanya berkomentar singkat, "Kalau nggak bersedia, ya nggak usah main."

Baca juga artikel terkait SEPAKBOLA atau tulisan lainnya dari Ign. L. Adhi Bhaskara

tirto.id - Olahraga
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara