Menuju konten utama

Bank Mandiri Hanya Pasang Target Pertumbuhan Kredit 8-10%

Bank Mandiri mulai mengantisipasi derasnya arus pembiayaan dari luar negeri.

Bank Mandiri Hanya Pasang Target Pertumbuhan Kredit 8-10%
Pengunjung melihat maket perumahan dalam pameran properti Mandiri Fiesta Expo di Jakarta, Selasa (12/11/2019). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/ama.

tirto.id - PT Bank Mandiri Tbk hanya memasang target pertumbuhan kredit sebanyak 8-10 persen pada tahun 2020. Target ini lebih rendah dari target awal Mandiri di 2019 sebanyak 10-12 persen. Sekaligus lebih rendah dari target rata-rata industri yang dipasang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebanyak 10-12 persen.

Lebih rendahnya target Bank Mandiri ini dipengaruhi oleh antisipasi perusahaan terkait derasnya pembiayaan dari luar negeri atau offshore ke Indonesia. Akibatnya, Bank Mandiri melihat kompetisi dalam pasar pembiayaan dalam negeri semakin ketat dan tidak semudah biasanya.

“8-10 persen loan growth. Melihat kondisi sekarang paling teman-teman ketahui likuiditas offshore masuk kencang sekali. Jadi kita juga di bank akan bersaing sama funding yang masuk dari offshore," kata Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar dalam paparan kinerja tahun 2019 di kantornya, Jumat (24/1/2020).

Royke mengatakan dari pantauannya, pemanfaatan alternatif pembiayaan ini semakin diandalkan oleh para korporasi di Indonesia. Mulai dari swasta sampai BUMN katanya menggunakan pembiayaan ini.

Sejalan dengan kekhawatiran Royke, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah mendeteksi ini dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Kamis (16/1/2020). Selama tahun 2019, pertumbuhan pembiayaan luar negeri naik tajam di kisaran 133,6 persen dengan capaian setahun lalu senilai Rp130,4 triliun.

Menariknya kenaikan tajam ini terjadi di saat pertumbuhan penyaluran kredit tahun 2019 tercatat melambat menjadi 6,08 persen yoy padahal tahun 2018 sempat tumbuh 11,7 persen.

Namun, Royke mengaku sejauh ini masuknya pendanaan asing belum memengaruhi kinerja kredit 2019. Menurut Royke, yang lebih berpengaruh adalah kondisi perekonomian global seperti harga komoditas yang rendah dan situasi tahun politik 2019.

“2019 belum ya. Tentu ada impact ke ekonomi. Tapi tahun 2020 ini tambahan persaingan adalah dari masuknya dana dari offshore lumayan kencang,” ucap Royke.

Baca juga artikel terkait BANK MANDIRI atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti